Fashion Show Menampilkan Motif Batik Khas Karawang di Jepang

Anggareny Fashion Show Menampilkan Motif Batik Khas Karawang di Jepang

KARAWANG – Anggraeny Septia (27), Warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang akan melakukan fashion show dengan menampilkan motif batik khas Karawang di Jepang pada 7 hingga 8 September 2024

Anggraeny Septia (27), Warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang akan melakukan fashion show dengan menampilkan motif batik khas Karawang di Jepang pada 7 hingga 8 September 2024. Ia menjelaskan kegiatan tersebut diadakan oleh KBRI Tokyo dan E-Grouo Agency (Japan, Singapore, Indonesia, Thailand dan Malaysia) serta beberapa komunitas fashion di Indonesia dan sekolah fashion. Ia menambahkan alumni dari Islamic Fashion Institute.

“7 September 2024 di Shibuya Hall – Shibuya QWS Tokyo 10 outfit, 8 September 2024 Trunk show 6 outfit KBRI Tokyo. Acara ini di adakan oleh KBRI Tokyo dan E-Group Agency (Japan, Singapore, Indonesia, Thailand, dan Malaysia), beberapa komunitas fashion di Indonesia, dan berbagai sekolah Fashion salah satunya Islamic Fashion Institute. Kebetulan saya adalah alumni IFI (Islamic Fashion Institute) angkatan 8 batch 13, yang mewakili untuk show di acara Tokyo Muslim Fashion Festival 2024,” ujarnya Rabu (7/8).

Ia sebum melakukan fashion show di Jepang, telah melakukan 2 kali fashion show di tingkat internasional. Kemudian untuk motif batik yang akan ditampilkan berupa motif Sirung, tumpal, Padi Kendang, Kawista, Pare, Kontemporer Modifikasi. Selain menampilkan batik, Anggraeny pun akan menggunakan kain Kaffiyeh Palestine dan Tenun Jepara. Ia menjelaskan membutuhkan waktu selama 1 bulan untuk 10 look.

“Sudah, dan ini kali ketiga saya untuk show di Luar Negeri, sebelumnya saya pernah show di Turki dan Thailand. Batik Karawang, dengan berbagai macam motif yaitu, Motif Sirung, Motif tumpal, Motif Padi kendang, Motif Kawista, Motif Pare, dan Motif Kontemporer Modifikasi. Selain Batik, saya juga menggunakan kain Kaffiyeh Palestine dan Tenun Jepara. Proses koleksi kali ini terbilang cepat, yaitu 1 bulan untuk 10 look yang masing-masing look terdiri dari atasan, bawahan, hiasan kepala, hingga aksesoris lainnya,” jelasnya.

Ia menerangkan menggunakan kain batik yang berasal dari pengrajin yang terdapat di Karawang. Biaya yang digunakan untuk mengikuti fashion show tersebut berasal dari Batik Sanggabuana Karawang, lembaga dan pribadi. Ia melanjutkan akan menampilkan juga Modesta Fashion Muslim.

“Untuk kain daerah ada support dari Bapak Heri selaku Owner dari Batik Sanggabuana Karawang dan biaya lain-lain ada support dari lembaga dan pribadi. Untuk keseluruhan yang pasti saya kurang tau jumlahnya yang pasti dari Indonesia ada lebih dari 5 team dan belum terhitung dari dari negara asia lainnya. Adaa, khusus untuk Modest Fashion Muslim. Tampilan busana muslim yang mengikuti trend forecasting, dan bisa di mix and match dengan berbagai style. Kalau untuk koleksi yang saya bikin itu hasil dari pengrajin, tadinya akan ada custom khusus tapi karna waktu yang mepet khawatir tidak akan selesai tepat waktu,” terangnya.

Ia menambahkan inspirasi konsep di ambil dari isu Palestina. Anggraeny menyampaikan Batik Karawang Motif Sirung memiliki filosofi yang perjuangan, selain itu ia juga mempunyai slogan yang bermakna membela Palestina tidak harus berasal dari umat Islam. Ia mempunyai tujuan ingin memperkenalkan Batik Karawang ke tingkat internasional. Ia akan membawa 5 sampai 10 kain yang siap untuk dijual secara langsung di lokasi.

“Untuk koleksi kali ini saya membawa konsep yang ingin membuka mata banyak orang tentang isu “Palestine”. Karna Kain Batik Karawang Motif sirung punya filosi yang cocok karena mempunyai arti perjuangan seperti rakyat palestine saat ini. Dan ada slogan juga yg saya hadirkan yaitu “If you cannot lift injustice, at least tell everyone about it” yang mempunyai makna bahwa kita tidak harus menjadi kaum muslim untuk peduli dengan Palestine, cukup beritahu apa yg sedang terjadi itu akan berdampak pada mereka. Tapi balik lagi sebagai kaum muslim saya ingin koleksi ini bermanfaat, dan bisa bercerita tentang hal yg harus orang lain ketahui bukan hanya terbatas sebagai pakaian yang keren mengikuti zaman. Karna Karawang adalah kota kelahiran saya, dan saya ingin mengenalkan batik karawang bukan sekedar di ruang lingkup karawang saja, kalau bisa ke berbagai negara apalagi jepang adalah negara yg sangat tertarik dengan seni handmade traditional. Bisa custom kak, tapi karna acara ini berbarengan dengan exhibition jadi saya bawa beberapa produk ready. Sekitar 5-10pcs dengan kainn Batik lembaran,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

KPU Pastikan Keamanan TPS  Hingga Proses Distribusi Logistik

Karawang – Pemerintah Daerah Karawang mengadakan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada ...