KARAWANG – Kendaraan berisikan sejumlah Kiai dari Nahdlatul Ulama (NU) diduga dipersekusi oleh massa tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang pada Sabtu (10/8) malam.
Insiden itu diketahui mengakibatkan satu mobil Pajero Sport bernopol B 1870 FLS rusak serta satu orang santri dan anggota Banser NU mengalami luka-luka.
“Ada persekusi Tubagus Mogi di Karawang, tolong, tolong,” ucap si perekam video, dilihat dari video yang beredar, Minggu (11/8/2024).
“Pengen ancur ini pengen ancur? Pengen ancur?” teriak gerombolan massa sambil terus memukul dan melempar kaca mobil hingga pecah.
Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid, menuturkan rombongan yang dipersekusi itu merupakan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi. Mereka datang ke Karawang guna memenuhi undangan acara di Ponpes Al-Baghdadi Rengasdengklok.
“Mereka awalnya diarahkan dulu ke titik kumpul di Ponpes Manbaul Ulum. Kemudian saat lagi jalan menuju lokasi acara, tiba-tiba dihadang massa di jalan secara anarkis. Kaca mobil dirusak sampai hancur, dua anggota banser yang mengawal juga dipukuli seperti maling,” ungkap Syahid.
Pihaknya mengaku tak mengetahui apa yang menjadi motif penyerangan itu. Hanya saja, kata dia, kekerasan tak dibenarkan apapun motifnya. “Semalam setelah kejadian sudah melapor di Polsek, ini masih kita pantau perkembangannya,” katanya.
NU Mengutuk keras
Ketua PCNU Karawang, Deden Permana, mengutuk keras tindakan persekusi tersebut. Baginya, gerombolan penghadang tersebut merupakan kelompok bar-bar tak beradab.
“Prihatin atas pengeroyokan yang dilakukan segerombolan orang kelompok bar-bar yang mempersekusi beberapa kiyai dan Barisan Ansor Serbaguna malam tadi di Rengasdengklok,” kata Deden.
Dia meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menangkap para pelakunya.
“Saya meminta kepada Kapolres Karawang yang baru saja menjabat untuk segera menindaklanjuti kasus kekerasan ini atas nama apapun itu. Kalau tidak segera, saya akan melaporkan kepada Kapolda Jabar dan Kapolri, mohon segera ditindak dan ditangkap pelakunya,” tegasnya.
Sementara, Kapolsek Rengasdengklok, AKP Edi Karyadi tak menampik saat dikonfirmasi ihwal peristiwa tersebut.
Namun dia belum merinci lebih jauh terkait duduk perkara dugaan persekusi itu. “Siap bapa. Sebentar saya lagi buat redaksinya,” kata dia saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.(aip/fj)