KARAWANG – Yayasan Petualang Peduli Nusa Mako 15 Karawang melakukan penanaman 5000 bibit pohon di pantai yang terdapat di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya untuk mengurangi abrasi akibat gelombang tinggi dari laut.
Yayasan Petualang Peduli Nusa Mako 15 Karawang melakukan penanaman 5000 bibit pohon di pantai yang terdapat di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya. Riyan Rudi, Ketua Yayasan Petualang Peduli Nusa Mako 15 Karawang menyatakan kegiatan ini berawal ketika melakukan assesment untuk kegiatan perbaikan Masjid yang terkena dampak abrasi. Ia mengaku di pantai tersebut sudah tidak ada bibir pantai.
“Sebenarnya giat pertama kita itu perbaikan Masjid karena permintaan dari warga Dusun Pisangan, Desa Cemarajaya. Malam hari setelah assessment kami berpikir kembali, kalau hanya perbaikan Masjid saja tidak terlalu banyak membantu akhirnya kami memutuskan untuk melakukan penanaman pohon supaya bisa menghambat abrasi. Karena sekarang bibir pantainya sudah tidak ada sekarang,” ujarnya Kamis (8/8/2024)
Ia menegaskan setelah melakukan penanaman, tim dari yayasan akan tetap melakukan pemantauan tanaman tersebut secara berkala. Pemantauan dilakukan oleh salah satu anggota yang berdomisili di desa itu. Tanaman yang dipilih telah disesuaikan dengan tekstur tanah di lokasi.
“Kami pasti akan terus memantau, karena sebelum menanam ini sudah diberikan edukasi kepada warga agar tetap dipantau terus menerus. Kami juga ada relawan yang tinggal disini yang bertugas memantau perkembangannya. Kami melihat tekstur tanahnya juga, tekstur tanah lebih cenderung berpasir,” jelasnya.
Tanaman yang ditanam mulai dari durian hingga mahoni. Ia melanjutkan untuk tanaman Ketapang Kencana dan api-api ditanam di bibir pantai. Kemudian untuk tanaman mangrove dan mahoni di tanam di bagian luar pantai.
“Kami menanam pohon durian, api-api, Ketapang, mangrove, alpukat, salam, mahoni tapi lebih dominan Ketapang, mangrove dan mahoni. Kita tanam yang produktif juga karena saat ini tambak warga sudah tergerus oleh abrasi, jika berhasil kita akan terus memberikan bibit pohon yang produktif. Kami menanam sesuai dengan luas lahan sekitar 3,5 kilometer tapi di bagi dengan tambak, jadi dengan jumlah bibit pohon 5000 sudah cukup. Untuk mangrove dan mahoni kita tanam di sisi luar pantai. Kalau Ketapang Kencana, api-api kita tanam di bibir pantai. Saya harapannya terus menjaga, merawat tanaman sampai berhasil sehingga kita bisa terus melakukan kegiatan di sana. Ketika masyarakat kurang antusias akan menjadi observasi kita kembali,” lanjutnya.
Kegiatan tersebut mendapatkan respon positif dari Camat Cibuaya, Soemantri. Ia mengungkapkan adanya tanaman ini dapat menahan gelombang tinggi sehingga akan mengurangi abrasi di lokasi. Ia menghimbau kepada warga agar tetap menjaga tanaman tersebut.
“Penanaman ini menjadi solusi jangka menengah hingga panjang untuk mengurangi abrasi karena mampu menahan gelombang tinggi. Kalau penanaman pohon di masa jabatan saya itu kegiatan ini baru pertama kali dilakukan. Warga tetap menjaga tanaman yang sudah ditanam,” pungkasnya.(red/fj)