Proses Surat Rujukan Berobat ke RSCM Bandung, Begini Caranya

KARAWANG – Tohim (71), warga Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan telah mendapatkan surat rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang untuk mendapatkan perawatan di RSCM.

Tohim (71), warga Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan telah mendapatkan surat rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang untuk mendapatkan perawatan di RSCM. Wahyudi, PSM Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan menyampaikan telah mendapatkan surat rujukan untuk pengobatan di RSCM. Meski begitu untuk tindakan yang akan diterima masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter yang berada di RSCM.

“Intinya kami mendampingi beliau untuk meminta rujukan ke RSCM. Pendampingan akan kami lakukan sampai selesai, karena kasian orangtua. Alhamdulillah tadi sudah dapat untuk surat rujukan berobat ke RSCM. Rencana besok pagi kami akan berangkat. Untuk tindakan nanti tergantung dari dokter di RSCM, tapi kalaupun harus melakukan operasi biaya akan ditanggung dengan kartu jaminan kesehatan,” ujarnya Kamis (1/8/2024).

Nasirun, Ketua RT 21, Dusun Benteng Ompong, Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan mengungkapkan pada tahun 2021 telah memperoleh bantuan sosial, namun penerima bansos saat itu atas nama istri dari Tohim. Meski begitu, ia menjelaskan telah melakukan pembaharuan KTP dan KK untuk Tohim. Hal itu dilakukan agar Tohim mendapatkan bantuan sosial di tahun 2024.

“Dulu dia sudah mendapatkan bantuan sosial dari tahun 2021, dulu yang menerima itu istrinya karena atas nama istrinya. Sekarang dia sudah cerai dengan istrinya dan DTKS nya sudah mati duluan. Satu KK hanya bisa satu orang yang menerima tidak bisa ganda. Kami juga sudah memperbaharui KK dan KTP nya bahkan sudah di aktifkan lagi DTKS nya. Sudah menjadi kepastian dia akan menerima bansos di tahun ini,” ungkapnya.

Kemudian terkait adanya informasi tentang mobil desa yang tidak dapat dipinjam, ia menerangkan terdapat 2 mobil desa namun hanya 1 unit yang dapat beroperasi. Ketika Tohim meminjam mobil, mobil tersebut sedang membawa pasien

“Kalau untuk mobil desa itu sebenarnya ada 2 tapi hanya satu yang bisa beroperasi. Waktu dia meminjam mobil desa posisinya mobil sedang membawa orang sakit. Penyakit dia sudah ketahuan setiap kali ada petugas kesehatan yang mendata warga,” lanjutnya.

Tohim (71), Warga Dusun Benteng Ompong, Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan menegaskan tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah. Bahkan selama ini pun tidak pernah kedatangan petugas dari pemerintah untuk melakukan pendataan. Bantuan diperoleh baru diperoleh ketika informasi tentang dirinya telah beredar. Ia pun mengatakan telah siap untuk melakukan operasi.

“Saya terus terang tidak mempunyai biaya pembayaran apapun. Saya diberikan 250 ribu dari KUA untuk biaya pergi ke RSCM. Saya sudah siap untuk dioperasi dan harus kehilangan mata, saya hanya ingin sembuh dari penyakit ini. Mata saya juga sudah tidak begitu jelas untuk melihat. Dulu belum pernah ada yang datang, satu pun bantuan juga tidak pernah saya terima,” pungkasnya.(rls/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Upaya Dinas Kesehatan Menurunkan Angka Kebutaan Akibat Katarak

KARAWANG- Dinas Kesehatan memiliki target 400 mata dapat di operasi ...