Penerapan SDGs dalam Meningkatkan Pemasaran Produk UMKM dan Wisata

ahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang menggelar kegiatan seminar dan talkshow terkait Mengembangkan Potensi Desa Melalui Digitalisasi dan Pemberdayaan UMKM

Karawang – Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang menggelar kegiatan seminar dan talkshow terkait Mengembangkan Potensi Desa Melalui Digitalisasi dan Pemberdayaan UMKM. Acara ini berlangsung di Desa Medalsari. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), ketua Kelompok KKN, Sukron Ma’mun menyampaikan melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata dan pemasaran produk UMKM.

“Saya berharap program kerja yang kami laksanakan bisa berkelanjutan dan ke depannya dapat diteruskan dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.

Indra Aditya, pemateri mengungkapkan talkshow tersebut membahas terkait Sustainable Development Goals (SDGs) tentang kemitraan desa serta strategi marketing. Ia menjelaskan SDGs merupakan paradigma pembangunan yang dilakukan oleh negara di seluruh dunia. Pembangunan ini berfokus pada kebutuhan dari generasi penerus.

“SDGs itu paradigm pembangunan seluruh negara-negara di dunia. SDGs artinya pembangunan yang dilakukan sekarang harus memperhatikan kebutuhan generasi-generasi yang akan datang. Pembangunannya tidak eksploitasi sumber daya alam dan merusak lingkungan. Pembangunan UMKM dan wisata, diharapkan dapat membuat masyarakat desa lebih mandiri sehingga tidak merusak lingkungan desa tapi mengedepankan potensi yang dimiliki desa, Terutama produk-produk asli desa,” ungkapnya.

Ia menambahkan terdapat 18 tujuan SDGs di desa, pertama untuk desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa berkualitas, desa berkesetaraan gender, desa layak air bersih dan sanitasi, desa yang berenergi bersih dan terbarukan. Kemudian agar pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa, inovasi dan infrastruktur desa, desa tanpa kesenjangan, kawasan pemukiman desa berkelanjutan, konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan, pengendalian dan perubahan iklim oleh desa, ekosistem laut desa. Selain itu agar kosistem daratan desa, desa damai dan berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan desa, kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif. Ia mengaku tidak terdapat perbedaan antara desa yang telah menerapkan SDGs dengan desa yang belum menerapkan SDGs.

“Ada 18 tujuan SDGs Desa, dan pembangunan diharapkan untuk mencapai salah satu tujuan tersebut. Jadi SDGs itu, tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh Desa. Tidak ada pembedaan sih, kegiatan kemarin juga lebih diarahkan agar desa merencanakan pembangunan mengikuti pencapaian tujuan-tujuan tadi,” jelasnya.

Berdasarkan pengamatan yang ia lakukan, hingga sekarang di Desa Medalsari belum menerapkan SDGs. Selain itu masih diperlukan adanya pendampingan dan beberapa mitra untuk dapat mencapai tujuan. Penggunaan SDGs ini tidak mempunyai kekurangan, namun diperlukan kerja keras dari semua pemerintah desa.

“Desa Medalsari dalam pengamatan saya masih memerlukan pendampingan, mitra-mitra, untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Kegiatan kemarin juga diarahkanya ke situ. Tidak ada. Tapi SDGs ini memang butuh kerja keras seluruh pemangku kepentingan desa agar tujuan-tujuan ini tercapai. Pemerintah desa diharapkan bisa mengenali dengan baik potensinya. Selain itu, bermitra dengan strategis bisa mempercepat pembangunan desa. Kampus Unsika, selalu terbuka untuk menjalin kemitraan dengan Desa Medalsari,” lanjutnya.

Rifky Fauzi, peserta mengatakan agar kerjasama tersebut tetap berlangsung meskipun kegiatan KKN telah berakhir. Tidak hanya itu, diperlukan pula tindak lanjut nyata melalui mitra.

“Saya berharap kerja sama ini tidak hanya berlangsung selama KKN, tetapi harus ada tindak lanjut melalui kemitraan agar apa yang sudah dibangun oleh para mahasiswa tidak ditinggalkan oleh masyarakat,” terangnya.

Evi Selvi, pemateri ke dua menyatakan adanya digital marketing menimbulkan dampak positif untuk kegiatan ekspor produk UMKM. Ia memberikan contoh melalui kegiatan ekspor biji kopi ke pasar global dengan menggunakan digital marketing.

“Produk biji kopi sangat diminati di pasar global, karena itu kita harus berani untuk ekspor ke luar negeri. Saya siap membantu Pak Idim agar biji kopi Sanggabuana ini bisa diekspor ke seluruh dunia,” pungkasnya.(rls/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

KPU Pastikan Keamanan TPS  Hingga Proses Distribusi Logistik

Karawang – Pemerintah Daerah Karawang mengadakan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada ...