
Keterlibatan Perempuan dalam Politik
KARAWANG – Perempuan mempunyai hak dan akses yang sama dengan laki-laki untuk terlibat dalam politik.
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Karawang mengadakan kegiatan sosialisasi bersama dengan akademisi untuk membahas terkait afirmasi perempuan dalam politik elektoral.
Ketua KPU Karawang,Mari Fitriana menyampaikan perempuan mempunyai 4 peran dalam ruang politik. Pertama sebagai pemilih, ke dua peserta pemilu, ke tiga sebagai penyelenggara pemilu, serta terakhir sebagai pemerhati.
Ia menjelaskan berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu, ada sebanyak 49,96 persen pemilih perempuan. Kemudian untuk pemilih laki-laki sebesar 50,24 persen.
“Perempuan sebagai pemilih itu kalo lihat dari DPT Pemilu 2024 kemaren 49,96 persen, laki-laki 50,24 persen. Artinya perempuan punya hak pilih yang sama dengan laki-laki. Kemudian perempuan juga berpeluang dalam kontestasi, banyak caleg-caleg perempuan. Sebagai penyelenggara juga sama berpeluang, tapi yang terakhir jarang sekali ada aktifis perempuan yang mengisi sebagai lembaga pemerhati pemilu,” ujarnya Minggu (28/7/2024).
Saat ini di Karawang sudah tidak menerapkan sistem patriarki untuk mengikutsertakan perempuan dalam politik. Hal itu terlihat dari adanya Daftar Calon Tetap (DCT) Legislatif, dari 650 calon legislatif ada sebanyak 255 calon legislatif perempuan. Ia menegaskan saat ini untuk perempuan diperlukan adanya kesadaran politik.
“Artinya ada 35 persen sekian perempuan, berarti partai sudah memfasilitasi. Jadi sebenarnya di Karawang itu sudah tidak terlalu kuat budaya patriarkinya. Penting sekali perempuan untuk melek politik, karena dengan politik ini kita melahirkan kebijakan-kebijakan. Sejauh mana kebijakan tersebut berpihak pada perempuan dan anak. Gunakan hak pilih secara bijak, jangan sampai hak memilihnya dikendalikan oleh orang lain,” tambahnya.
Akademisi Universitas Singaperbangsa Karawang, Weni Adityasning Arindawati mengungkapkan telah ada kebebasan politik bagi perempuan. Hal itu terlihat dari adanya keterwakilan perempuan sebesar 30 persen. Ia menegaskan perempuan mempunyai akses dan hak yang sama dengan laki-laki untuk ikut serta dalam politik.
“Kita sudah diberikan keleluasaan dengan adanya keterwakilan perempuan 30 persen, pesan saya perempuan harus berdaya. Yakin dan percaya diri bahwa perempuan itu punya akses politik dan hak-hak yang sama dengan laki-laki,”pungkasnya.(red/fj)