Faktajabar.co.id – Gelaran Pocari Sweat Run 2024 sukses terlaksana dan memberi kesan positif bagi keterlibatan semua pihak termasuk warga Kota Bandung.
Event Akbar tersebut mampu menyerap hampir 15 ribu peserta Offline dan lebih dari 20 ribu peserta Online yang tersebar di seluruh negeri.
Pada helatan Pocari Sweat Run kali ini, satu hal menarik adalah keterlibatan supporting dari Jaringan Rumah Sakit Siloam Hospitals melalui sejumlah Unit Rumah Sakitnya dan bertaraf Internasional yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat yaitu : kota Bogor, Bekasi, Depok, Cikarang , Purwakarta bahkan Cirebon.
Kehadiran, 3 unit Layanan Kesehatan Bergerak, Ambulance milik Siloam Hospitals dilengkapi Dokter, Perawat ditambah Fisioterapis serta tim pendukung yaitu driver sekaligus peralatan medis bersertifikasi terbaik guna menunjang acara serta para pelari di kegiatan Pocari Sweet Run.
Sementara itu team fisioterapis kita sudah ada dari H-1 sebelum lomba, untuk membantu persiapan para pelari sebelumnya. Selama 3 hari membantu sekitar 400 pelari untuk membantu pain relief dan kram tutur Refi salah satu fisioterapis.
Dokter dr Adhiartha, Resident Medical Officer dari Siloam Hospital Bogor menjelaskan, pihaknya memiliki sertifikat ACLS, EMT dan ATLS dengan Fasilitas kesehatan terkini, yaitu llat bermonitor untuk resutisasi jantung dan paru, Alat defibrillator, Alat bantu napas, bahkan lengkap dengan keperluan mobilisasi pasien, apabila harus dievakuasi, serta P3K.
Layanan Bergerak Siloam Hospitals yang Membantu, Dominan Peserta Alami Nyeri Otot Peran layanan bergerak dari Siloam Hospitals dinilai sangat membantu kelancaran peserta lari.
Nando, peserta yang turut mencapai garis finish mengakui hal tersebut ketika berada di Kilometer 30.
“Sangat membantu sekali Mobile Medical Assistant dari Rumah Sakit Siloam , saat di KM 30 kaki saya terasa baal menuju kram otot, walaupun tergopoh gopoh saya hampiri ambulance Siloam yang terlihat dekat. Setelah penanganan Dokter & Fisioterapis 10 menit, saya kembali dapat melanjutkan lomba, dan saya dapat berdiri di podium ” I Am Finisher” full marathon 42 KM”, ungkap Nando pacer asal Jakarta ketika di temui di tenda fisioterapis penyegaran di halaman Gedung Sate Bandung.
Sementara itu dokter Nico dan perawat Tonny dari Team Ambulance Siloam Hospital Lippo Cikarang menjelaskan,
dari puluhan yang kami berikan bantuan medis selama Race berlangsung. Pada umum nya adalah kram otot yang kami tangani di seputaran KM 30 . Hal tersebut sangat mungkin disebabkan karena kurang pemanasan .
“Namun kami kagum dengan semangat seluruh peserta, terutama yang mengikuti hingga full Marathon sejauh 42 KM,”pungkasnya.(rls/fj)