KARAWANG – Berawal dari pelaku seni, namun akibat kurangnya pementasan Apen memilih cara bertahan hidup dengan membuat alat musik tradisional gendang
Sapen (64), Warga Kampung Salem Pasir Kamuning, Kecamatan Telagasari telah membuat alat musik gendang sejak tahun 1987. Satu gendang ia buat dengan waktu selama 3 hingga 8 hari. Alat musik itu ia buat dengan menggunakan bahan dasar kayu nangka yang dilengkapi dengan kulit kerbau dan sapi.
“Disaat sepi job manggung dan ada pesanan, abah membuat satu set kendang yang bisa selesaikan dalam waktu 3 hingga 8 hari tergantung bahan kayu yang diminta,” ujarnya.
Sebelum menjadi pengrajin alat musik gendang, ia merupakan salah satu pelaku seni di Karawang. Ia menjadi penabuh gendang, namun kini belum terdapat pementasan kembali. Ia menekuni usaha tersebut untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga. Apen mempunyai harapan agar keahlian membuat alat musik gendang dapat diteruskan oleh anak.
“Saya banyak berharap semoga suatu hari nanti anak saya bisa menjadi penerus untuk membuat gendang. Saya sudah mengajarkan kepada anak cara untuk membuat gendang,” tambahnya
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang, Waya Karmila menyampaikan untuk Apen telah masuk ke dalam salah satu daftar usulan nama yang akan mendapatkan penghargaan. Meski begitu proses tersebut perlu melalui tahap verifikasi terlebih dahulu.
“Mudah mudahan saja bisa lolos verifikasi yang dilakukan oleh tim verifikasi pada tahun ini sebagai penerima penghargaan,” tutupnya.(red/fj)