KARAWANG – Pemerintah Kabupaten Karawang masih menjadikan penurunan stunting sebagai program prioritas di tahun 2024. Program kolaborasi pentahelix ala Bupati Karawang Aep Syaepulloh juga kembali di perkuat melalui berbagai kegiatan lintas sektor. Salah satunya dengan menggandeng Apindo Karawang dan Managemennt Karawang Industrial Internasional City (KIIC) untuk terjun langsung melakukan intervensi stunting di Karawang.
Bupati Karawang Aep Syaepulloh mengatakan, tahun 2024 program penurunan stunting masih menjadi prioritas Pemkab Karawang. Oleh sebab itu, semua pihak harus ikut andil dan peduli akan masa depan generasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam hal ini, Apindo dan KIIC membantu Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Karawang dengan bantuan tunai sebesar Rp. 247 juta yang disalurkan langsung kepada BAZNAS Karawang.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Apindo dan KIIC yang sudah memberikan bantuan untuk program stunting khususnya di Kabupaten Karawang,” ucap Aep usai penyerahan simbolis bantuan di Kantor DPPKB Karawang, Selasa, (7/5) kemarin.
Aep menyebut, kepedulian perusahaan terhadap seluruh program prioritas Pemkab Karawang sudah mendapat apresiasi di tingkat Jawa Barat. Tahun lalu, Karawang terpilih menjadi juara satu pada anugerah CSR Award tingkat Jawa Barat. Hal ini diharapkan menjadi motivasi untuk seluruh perusahaan agar bertindak lebih peduli kepada lingkungan tempat mereka bekerja.
“Alhamdulillah Karawang sebagai Juara 1 CSR di Jawa Barat selalu membuktikan peran serta perusahaan ini nyata dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Diketahui, Bantuan Stunting dari CSR Apindo dan KIIC akan digunakan untuk membiayai program makanan bergizi untuk balita stunted, gizi kurang dan gizi buruk. Program tersebut akan berlangsung selama enam bulan dengan total sasaran 344 anak di 30 kecamatan se-Karawang.
“Mudah-mudahan dengan semua kolaborasi ini stunting di Kabupaten Karawang bisa turun,” harapnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang Sofiah mengatakan, bantuan dari Apindo dan KIIC nantinya akan digunakan untuk pemberian makanan bergizi. Seperti telur, susu, dan vitamin untuk balita stunting, kurang gizi, dan gizi buruk.
Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang jumlahnya hampir 6.000 orang akan menjadi motor penggerak program penyaluran makanan bergizi tersebut ke lokasi calon penerima yang sudah ditentukan sebelumnya.
“Berbeda dari sebelumnya, untuk sasaran program kali ini selain anak stunting kita sasar juga yang kurang gizi dan gizi buruk. Mudah-mudahan akan membawa dampak signifikan untuk penurunan stunting di Karawang,” ujar Sofiah. (rls/fj)