Pelaku Seni Wajib Baca, Begini Tata Cara Pentas

H.Waya Karmila, Kepala Seksi Kesenian Disparbud Karawang

Karawang – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang sedang menyusun regulasi terkait tata cara dalam pentas seni.

Selain terdapat kesenian tradisional, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang juga menangani kesenian modern. H.Waya Karmila, Kepala Seksi Kesenian mengungkapkan dalam seni modern ini terdapat jenis pop, dangdut. Hingga sekarang sebagian besar masyarakat banyak menggunakan seni dangdut ketika terdapat sebuah kegiatan.

“Kalau jenis kesenian kita membagi ada beberapa jenis kesenian, satu seni tradisional, dua seni modern dan tiga seni religi. Kalau seni modern itu kita membaginya banyak seperti pop, organ dangdut. Kebanyakan masyarakat memakai seni dangdut ketika ada kegiatan,” ujarnya.

Jumlah kesenian modern di Karawang sekarang sebanyak 1.100 group. Masih terdapat pemikiran negatif dari masyarakat tentang seni dangdut. Hal ini disebabkan oleh cara berpakaian yang digunakan oleh pelaku seni dangdut. Hal ini akhirnya membuat Disparbud memberikan himbauan kepada ketua group pelaku seni dangdut. Sekarang ini belum pemerintah daerah Karawang belum mempunyai regulasi secara resmi terkait tata cara dalam pentas.

“Sementara ini kelompok seni dangdut itu ada 1.100 group, seni kontemporer saya masukkan ke seni modern. Kita sudah memberikan himbauan kepada ketua group, ketika tampil jangan menggunakan pakaian yang berlebihan. Kemudian sudah beberapa kali teguran secara lisan juga tapi ada yang menaati dan ada juga yang belum menaati. Secara regulasi kita belum ada aturan tentang syarat pentas, sekarang sedang dibuat regulasinya,” tambahnya

Regulasi tersebut masih dalam tahap penyusunan rancangan aturan. Ia menyampaikan untuk pelaku seni modern terutama dangdut wajib untuk tidak menggunakan bahasa kasar. Selanjutnya tidak menggunakan pakaian yang dapat mengundang kejahatan.

“Kita sudah ada beberapa bab di dalam rancangan aturannya tentang jenis seni termasuk tata cara dalam tampilan seni pertunjukkan. Terutama dalam segi berbahasa, tidak menggunakan bahasa yang kasar kemudian tentang cara berpakaian. Ketika beretika kita akan senang melihatnya, walaupun memang yang berpakaian seperti itu ada sebagian orang yang menyenanginya tapi secara umum kurang beretika,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...