Bagi umat Muslim, kisah mengenai mukjizat dan anugerah yang diturunkan Allah SWT kepada nabinya merupakan sebuah sumber inspirasi dan keimanan.
Mukjizat, sebagai bukti atas keesaan dan keagungan Allah, merupakan tanda-tanda luar biasa yang diberikan kepada para nabi sebagai pembuktian kebenaran risalah mereka.
Di sisi lain, ada pula yang disebut karomah yang diberikan kepada hamba Allah yang saleh tetapi bukan termasuk golongan nabi dan rasul.
Apa Itu Karomah
Menurut buku Sejarah Thoriqoh Shiddiqiyyah Fase Pertama, karomah berasal dari bahasa Arab yang berarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Karomah adalah muliaan atau penghormatan, yakni kemuliaan/penghormatan dari Allah SWT.
Secara istilah, karomah merujuk pada suatu peristiwa atau keadaan yang di luar batas akal sehat (nalar) dan kemampuan biasa manusia, yang terjadi pada individu tertentu yang diakui sebagai wali Allah.
Menurut buku Rukun Iman Islam dan Ihsan, karomah adalah kejadian luar biasa yang Allah berikan kepada manusia yang bukan Nabi dan Rasul, melainkan merupakan wali atau kekasih-Nya.
Tidak memiliki pendahuluan tertentu berupa doa, bacaan, ataupun zikir khusus.
Terjadi pada seorang hamba yang saleh, baik dia mengetahui terjadinya (karomah tersebut) atau pun tidak.
Tanpa disertai pengakuan (dari pemiliknya) sebagai seorang nabi.
Macam-Macam Karomah
Dilansir dari buku Jalan Menggapai Ridho Ilahi, karomah ada dua macam yaitu karomah hissiyah dan karomah ma’nawiyah.
- Karomah Hissiyah
Karomah hissiyyah adalah karomah yang dapat terdeteksi oleh panca indera atau dapat disaksikan oleh orang-orang awam.
Contoh dari karomah hissiyah termasuk kemampuan untuk terbang di udara, berjalan di atas air, atau memberikan informasi tentang sesuatu yang sudah atau akan terjadi.
Karomah hissiyah diperoleh melalui perubahan dari kebiasaan-kebiasaan manusia, seperti mengurangi banyak makan, minum, tidur, berpakaian mewah, berbicara berlebihan, menjauhi permusuhan, dan tenggelam dalam ibadah dzhahir.
- Karomah Ma’nawiyah
Karomah ma’nawiyah adalah karomah yang terjadi dalam diri seorang individu dan tidak dapat dilihat dengan panca indera.
Karomah ma’nawiyah tidak dapat dimengerti oleh orang-orang awam, melainkan hanya dipahami oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam.
Contoh dari karomah ma’nawiyah termasuk terbukanya hijab kelalaian, kesucian hati, atau mencapai tingkat keimanan yang tinggi (maqam ihsan).
Karomah ma’nawiyah diperoleh ketika seseorang meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat batiniah, seperti mencintai kedudukan dan keagungan, mencari keistimewaan, mencintai dunia, sifat sombong, atau riya’.
Demikian penjelasan mengenai karomah. Karomah adalah peristiwa luar biasa di luar hukum alam atau nalar manusia. Karomah terjadi pada hamba terpilih tetapi bukan nabi.(red/fj)
Sumber :detikhikmah