Cara Bupati Mempercepat Penurunan Stunting

Karawang – Bupati Karawang telah memberikan anggaran untuk pemberian makanan tambahan bagi balita sebagai upaya baru dalam menurunkan angka stunting tahun 2024.

Menjelang akhir tahun 2023 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana bersama dengan dinas kesehatan melakukan rapat evaluasi untuk membahas kinerja dari Tim Percepatan Penurunan Stunting di Karawang. Kepala DPPKB Karawang, Sofiah menyampaikan dari hasil kerja selama satu tahun masih ditemukan kesulitan dalam melakukan input data. Meski begitu seluruh tim telah diberikan edukasi dan arahan untuk dapat memperbaiki di tahun selanjutnya.

“Kita mengevaluasi tim kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Karawang. Ternyata memang dari hasil capaian penginputan kita masih belum maksimal tentang kinerja TPPS. Dari 13 OPD terkait dengan penurunan stunting, kita berkomitmen untuk memperbaiki kinerja di tahun selanjutnya dan menjalankan program dari Bupati Karawang,” ujarnya.

Masih terdapat 14 kecamatan yang menjadi zona stunting di Karawang. Seluruh instansi yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting telah melakukan upaya dengan cara menjemput balita dan batita yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan di posyandu. Langkah ini telah sesuai dengan arahan dari Bupati Karawang.

“Kemarin Bupati sudah mengarahkan kepada 14 kecamatan yang termasuk zona stunting dan diperintahkan kepada kami semua untuk menjemput bola menimbang anak balita yang belum datang ke posyandu. Sekarang tim di lapangan sudah mulai melakukan jemput bola ke masyarakat,” tambahnya

Kemudian ia menjelaskan untuk pencatatan pencapaian hasil stunting di tahun 2023 telah berubah dengan menggunakan Sistem Kesehatan Indonesia. Sistem tersebut tidak dapat dipantau secara langsung oleh pemerintah daerah. Sekarang ia belum dapat menyebutkan hasil capaian terakhir angka stunting di tahun 2023. Pemerintah daerah masih menunggu hasil yang diberikan oleh pemerintah pusat.

“Tahun 2021 angka stunting Karawang 20,06 persen, di tahun 2022 turun menjadi 14 persen lalu di tahun 2023 ini harus tahun 8 persen. Secara capaian kalau dulu sistemnya melalui SSGI ada pendampingan dari dinas kesehatan dan mereka punya data estimasi, dulu estimasinya 12 persen. Tahun ini capaiannya melalui Sistem Kesehatan Indonesia dan tidak bisa di dampingi kita masih menunggu data akhir dari pusat,”

Tahun 2024 mendatang telah disediakan anggaran untuk memberikan makanan tambahan bagi balita. Ia menyampaikan di tahun sekarang tidak terdapat anggaran untuk pemberian makanan tambahan. Selain itu akan diberikan pula pil tambah darah bagi ibu hamil dan calon pengantin.

“Kami mempunyai data hasil EPPGM, acuan kami dari hasil penimbangan di bulan Agustus. Setelah ada perintah untuk ditimbang ulang ternyata ada kecamatan yang mengalami penambahan jadi kita akan terus bekerja bersama teman-teman. Tahun lalu dinas kesehatan tidak diberikan dana untuk memberikan makanan tambahan bagi balita, tapi tahun ini sudah mengalosikan anggaran tahun depan untuk memberikan makanan tambahan. Ada juga pil tambah darah untuk ibu hamil dan calon pengantin,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...