Faktajabar.co.id – Pendidikan memiliki peran penting dalam membangun karakter penerus bangsa. Karena, di dalam pendidikan banyak terdapat bekal pengetahuan maupun nilai dan moral.
Akan tetapi sayang, dunia pendidikan di Kabupaten Karawang masih ada Sekolah Dasar dengan keadaan kelas yang kurang dan belum terselesaikan pembangunannya.
Tentunya ini menjadi satu dari sekian banyak potret buram dunia pendidikan yang ada di Kabupaten Karawang.
Ironisnya bahkan, siswa harus belajar di ruangan kelas yang terbuka bahkan saat hujan datang siswa harus merasakan banjir dan dingin nya air.
Pasalnya, SDN Wancimekar 4 yang berlokasi di Desa Wancimekar, kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang masih kekurangan ruangan kelas bahkan tidak ada perpustakaan untuk kegiatan membaca siswa.
Bahkan kekurangan ruang kelas tersebut dari masa kepemimpinan Cellica Nurachadiana yang dulu masih menjabat sebagai Bupati Karawang hingga sampai sekarang sudah tidak lagi menjabat pembangunan tersebut tetap masih belum terselesaikan.
Padahal dalam sambutan Musrembang tahun 2023 sewaktu masih jadi Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, Pendidikan adalah salah satu parameter keberhasilan pembangunan manusia dengan 12 tahun wajib belajar. Akan tetapi, masih banyak sekolah dasar yang masih kekurangan ruang kelas maupun pembangunan yang tidak terselesaikan (mangkrak).
“Tuntaskan sekolah sekolah yang rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat. Jadi kita harus tuntaskan sekolah-sekolah yang memang rusak itu harus segera dituntaskan,” ungkap Cellica dalam sambutannya pada musrenbang.
Akan tetapi hal tersebut dinilai bohong bisa dikatakan masa kepemimpinan Cellica dinilai gagal dalam hal pendidikan karena fakta lapangan sampai sekarang masih banyaknya pembangunan sekolah yang tidak terselesaikan dengan kata lain yaitu mangkrak.
Pada Bulan Februari 2023 Kepala Sekolah Sdn. Wancimekar 4 Suryadi, S.Pd mengatakan, bahwasanya sekolah SDN Wancimekar 4 membutuhkan rehab yang menjadi kebingungan pihaknya dari mana sumber dana nya.
“Sekolah ini membutuhkan rehab kami ini kebingungan darimana sumber dananya, kalau dari danabos gak mungkin, pungutan dari orangtua siswa gak mungkin kasihan karena orangtuanya golongan ekonomi lemah,” ucapnya.
Adapun pembangunan yang selesai di bulan desember 2022 itu baru 50% dan informasinya akan dilanjutkan pada tahap ke 2 pada bulan 3 2023. Namun, sampai sekarang hingga tahun 2023 mau habis pembangunan tersebut tidak terselesaikan.
“Kami ingin menanyakan pembangunan tahap 2 akan di lanjut bulan tiga tahun 2023 apakah ini betul soalnya kasihan blm ada kaca jadi kalo hujan anak-anak pada basah kasihan,” ujarnya.
Bahkan pada bulan oktober 2023 pada saat wartawan Faktajabar mempertanyakan kembali progres pembangunan sekolah tersebut ke salah satu guru di sekolah itu bahwasanya pembangunan nya tetap belum di realisasikan.
“Teu acan kang,” ungkap salah satu Guru Sdn Wancimekar 4 tersebut saat dihubungi melalui WhatsApp.(aip/fj)