Faktajabar.co.id – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Prof. Dr. Mujiburrahman M.Ag melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Presiden Hayrat Foundation Turki di Indonesia Dr. Celal Akar.
Acara penandatanganan tersebut berlangsung di Aula Lantai III Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, pada Selasa (5/12/2023).
Penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari rangkaian pembukaan International Seminar dengan tema “The Role of Turkiye and Indonesia Relationship: Revive the Spirit of Historical and Islamic Civilization Aceh and Ottoman Empire.”
Seminar ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara Pusat Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam di Aceh dan Alam Melayu (Pusaka) UIN Ar-Raniry serta Hayrat Foundation Turki di Indonesia.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. Mujiburrahman M.Ag sempat menyoroti pentingnya MoU tersebut untuk memperkuat hubungan antara Aceh dan Turki, yang telah dimulai pada masa kerajaan Aceh Darussalam dan kerajaan Turki Utsmani.
Ia juga menekankan pentingnya melanjutkan upaya yang telah diinisiasi oleh para pendahulu.
“Dalam lintasan sejarah panjang, Aceh yang telah memiliki hubungan dengan Turki, yaitu di masa kerajaan Aceh Darussalam dan kerajaan Turki Usmani, maka apa yang telah digagas dan di ikhtiar oleh orang tua kita terdahulu sudah seyogyanya itu kita lanjutkan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Prof. Mujib menekankan perlunya tindak lanjut terhadap MoU untuk memberikan manfaat kepada kedua belah pihak di tingkat internasional.
Ia menyatakan harapannya agar MoU dapat segera diimplementasikan untuk mendukung UIN Ar-Raniry menuju World Class University.
“Dalam upaya kami hari ini, kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Semoga MoU ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan institusi kami menuju universitas kelas dunia melalui kerjasama di bidang pendidikan, kebudayaan, dan bidang lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Selanjutnya, Prof. Mujib juga mengungkapkan beberapa bentuk kerjasama yang akan dilakukan dengan Hayrat Foundation Turki, termasuk mendirikan Ayasofya Center sebagai Pusat Studi Turki dan Peradaban Islam yang berisikan pembelajaran Bahasa Turki, pertukaran mahasiswa dan dosen ke Turki, program melanjutkan pendidikan ke Turki, serta kerjasama dengan berbagai universitas di Turki.
Kerjasama ini merupakan langkah menuju pengembangan institusi dengan Hayrat Foundation Turki.
“Kami berkomitmen untuk menjalin kerjasama dengan berbagai universitas di Turki guna pengembangan dosen dan mahasiswa kami, sehingga dapat meningkatkan kegiatan internasional dan menjadikan UIN Ar-Raniry sebagai kampus bertaraf internasional,” tambahnya.
Prof. Mujib turut menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara, Pj. Gubernur Aceh beserta jajaran yang telah mendukung serta memfasilitasi kebutuhan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Di sisi lain, Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki, yang diwakili oleh Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Zahrol Fajri S.Ag., MH, menyampaikan selamat datang kepada delegasi Hayrat Foundation Turki di Indonesia beserta rombongan di Provinsi Aceh. Ia berharap agar MoU yang telah ditandatangani dapat dijalankan dengan baik.
Selamat datang di Aceh, Dr Celal Akar dan Mohd Syafiq Md Shafii dan rombongan. Semoga Anda merasa betah dan nyaman selama berada di Aceh.
“Kita telah menyaksikan penandatanganan MoU antara UIN Ar-Raniry dan Hayrat Foundation in Turkiye,” katanya.
“Mudah-mudahan langkah-langkah kerjasamanya akan diimplementasikan dengan baik, dan hubungan antara Indonesia, khususnya Aceh, dengan Turki dapat semakin kuat di berbagai bidang,” ujarnya.
MoU diharap dapat ditindaklanjuti dengan langkah kongkret
Sebelumnya, President of Hayrat Foundation Turkiye in Indonesia Dr. Celal Akar pada momen tersebut menyampaikan terima kasih dan merasa terharu atas sambutan pemerintah Aceh dan UIN Ar-Raniry.
Ia pun berharap agar MoU yang telah ditandangani dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang nyata untuk memperkuat kembali hubungan antara Indonesia dan Turki.
“Semoga dengan penandatanganan MoU yang kita sudah lakukan tadi dimuliakan oleh Allah, semoga setelah ini ada langkah-langkah lebih kongkrit dan untuk kita tindaklanjuti bersama, semoga hubungan antara Indonesia, khususnya Aceh dengan Turki di berbagai bidang akan lebih kuat lagi,” harapnya
Sebagai informasi tambahan, Seminar Internasional ini menghadirkan beberapa pembicara potensial, antara lain Dr. Celal Akar sebagai Presiden Hayrat Foundation Turki di Indonesia, Farhan Muhammad Uzair sebagai Archivist di Balai Arsip dan Tsunami, ANRI, Mohd Syafiq Md Shafii sebagai Representatif Hayrat Foundation Turki di Malaysia, Baequni Hasbi PhD selaku dosen IAIN Lhokseumawe, dan Dr. Ajidar Matsyah MA selaku dosen Sejarah Kebudayaan Islam UIN Ar-Raniry.
Acara ini dihadiri oleh Rektor dan jajaran, Pemerintah Daerah Aceh, Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan UIN Ar-Raniry, Ketua Pusaka UIN Ar-Raniry Sanusi Ismail M.Hum selaku Ketua Panitia, Kepala Pusat Layanan Internasional UIN Ar-Raniry Drs Asyraf Muzaffar MA, serta diikuti oleh ratusan mahasiswa di lingkungan UIN Ar-Raniry dan para pegiat kebudayaan di Aceh.(red/fj)