Kesetaraan Bagi Penyandang Disabilitas

Karawang – Upaya pemerintah dalam memberikan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di Karawang.

Dinas Sosial bersama dengan beberapa forum penyandang disabilitas di Kabupaten Karawang mengadakan kegiatan untuk memperingati hari Disabilitas Internasional di salah satu mall.

Kepala Dinas Sosial Ridwan Salam mengatakan untuk saat ini jumlah penyandang disabilitas secara global di Karawang ada sebanyak 8.700. Ia mengaku data tersebut belum di kelompokkan berdasarkan jenis dan usia.

“Sebetulnya sudah menjadi agenda rutin tapi untuk kegiatan hari ini di dukung oleh semua forum disabilitas yang ada di Karawang. Data secara global kita punya tapi secara spesifik terkait jenis disabilitas, usia harus di pilah dulu. Kita akan memberikan edukasi kepada teman-teman Gemasik untuk pendataan dan tentang gambaran umum disabilitas di lapangan. Data global ada 8.700 an tapi kita akan data ulang,” ujarnya Sabtu (2/12/2023).

Dalam kegiatan ini juga diberikan bantuan alat kepada beberapa penyandang disabilitas. Bantuan pertama diberikan kepada penyandang tunarungu berupa alat bantu dengar. Kemudian ada pula pemberian kursi roda bagi penyandang disabilitas yang lain.

“Ada juga penyandang disabilitas sindrom yang sudah menerbitkan buku. Alhamdulillah kita sudah memberikan bantuan kursi roda dan alat bantu dengar kepada teman-teman disabilitas,” tambahnya

Ia menjelaskan untuk penyediaan sekolah luar biasa bagi penyandang disabilitas terdapat di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Meski begitu di Kabupaten Karawang telah terdapat regulasi bagi sekolah umum untuk menerima disabilitas. Hal tersebut telah dilakukan, tetapi masih terdapat kekurangan di tenaga pengajar serta sarana dan prasarana.

“Secara umum untuk sekolah luar biasa di bawah kewenangan provinsi tapi ada juga beberapa sekolah swasta untuk teman-teman disabilitas. Secara regulasi seharusnya sekolah umum sudah harus menerima disabilitas tapi masih keterbatasan sarana dan prasarana dan juga pengajar. Peningkatan kapasitas, pendampingan mereka secara fisik dan mental. Di dinas sosial belum ada tenaga ahli untuk teman-teman disabilitas. Ke depan ingin agar disabilitas bisa setara tidak ada perbedaan,” imbuhnya

Ina Raya, Penyelenggara acara mengungkapkan diperlukan waktu selama dua bulan untuk melatih anak disabilitas dalam memberikan penampilan di depan umum. Dalam kegiatan ini terdapat pertunjukkan menari, menyanyi, musikalisasi puisi dan permainan alat musik dari anak disabilitas. Ia melanjutkan untuk penampilan menari tidak mengikuti irama musik, namun teman disabilitas tunarungu mengikuti pemandu tari yang telah disediakan.

“Tujuannya untuk mengapresiasi karya penyandang disabilitas. Seperti dari teman tuli hanya melihat pemandu tari untuk penampilan tarian, ada juga musikalisasi puisi,menyanyi, menampilkan alat musik. Kalau untuk penampilan tarian butuh waktu dua bulan untuk latihan, kendalanya pasti di proses komunikasi,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...