Dampak Penjualan Online, Pedagang Daging di Pasar Tradisional Sepi Pembeli

Pedagang daging sapi di Pasar Tradisional

Karawang – Pedagang daging sapi mengeluh terkait penurunan jumlah pembeli dampak dari penjualan daging secara online.

Wahyu, Subkontraktor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karawang mengungkapkan adanya kenaikan harga cabai yang terjadi di Pasar Baru Kabupaten Karawang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Ia menyampaikan permasalahan kenaikan harga tersebut harus diselesaikan dari sumber terlebih dahulu. Selain itu ia menegaskan agar terdapat peran dari semua pihak selain pemerintah daerah.

“Tergantung dari hukum pasar dan kebutuhan masyarakat, ketika barang sedikit tapi permintaan banyak maka otomatis harga akan naik. Pemerintah tidak bisa intervensi pasar, bisa mengatur dengan melakukan operasi pasar. Terjadi kenaikan ketika harga di lapangan karena misalkan harga pupuk dan operasional barang naik, disini harus ada peran dari semua pihak. Ada batas administratif, kita sifatnya hanya pasar. Ketika harga cabai naik jangan dipermasalahkan di pasar saja karena permasalahannya belum tentu di pasar. Ketika masalah di hulu nya tidak diperbaiki maka harga akan tetap 100 ribu per kilogram,” ujarnya Senin (20/11/2023)

Ia menambahkan pemerintah tidak mempunyai hak dan kewenangan untuk melakukan intervensi secara langsung di pasar. Meski begitu, pemerintah dapat melakukan intervensi kepada instansi yang memberikan barang tersebut. Ia menyampaikan untuk cabai tidak ada penimbunan yang terjadi di Karawang.

“Ketika kemarin harga beras naik mencapai 14 ribu per kilogram, presiden bisa memberikan intervensi ke bulog. Kalau untuk tomat, cabai hulu nya ada di Bandung, Cianjur ketika kosong dan kenaikan ongkos produksi otomatis harga di pasar kita juga akan naik. Kalau cabai tidak ada penimbunan di Karawang. Kita tidak bisa intervensi ke wilayah Bandung, Cianjur karena ada batas wilayah administrasi,” tambahnya

Saat ini berdasarkan data yang diperoleh, untuk harga daging sapi mengalami peningkatan hingga di angka 140 ribu untuk satu kilogram. Kenaikan harga ini telah terjadi sejak Jumat (17/11). Tidak hanya itu, untuk gula juga mengalami kelonjakan harga menjadi 18 ribu.

“Kenaikan harga daging mulai dari Jumat (17/11), di mungkinkan harga akan terus meningkat sampai Natal. Kalau sebelumnya harga di angka 130 atau 135 ribu untuk satu kilogram tapi sudah beberapa hari ini sudah mencapai 140 ribu. Gula juga mulai naik mulai hari ini di angkat 18 ribu,” imbuhnya.

Meskipun di data yang diperoleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk harga daging mengalami kenaikan, namun berdasarkan survey di Pasar Baru Karawang untuk saat ini harga daging cenderung stabil di angka 135 ribu per kilogram. Ayu Wulandari, pemilik kios daging sapi di Pasar Baru Karawang menyampaikan saat ini harga masih stabil tetapi ia mengalami penurunan jumlah pembeli. Hal ini disebabkan oleh adanya penjualan daging secara langsung oleh pihak distributor kepada pembeli melalui online. Penurunan ini sebesar 30 persen dan telah terjadi sejak awal tahun 2023.

“Harga stabil masih stabil di angka 130 dan 135 ribu per satu kilogram. Natal kita belum ada kenaikan, kenaikan akan terjadi di Idul Fitri. Karena tahun depan Idul Fitri di Bulan Maret, kemungkinan harga akan naik di awal tahun. Menurun untuk pembeli, karena sekarang banyak yang jual daging import secara online. Bahkan distributor menjual daging ke pembeli langsung, banyak sekarang daging beku di supermarket,” ungkapnya.

Ia menjual daging dari sapi lokal yang berasal dari Pulau Jawa dan Bali. Ia mengaku tidak terdapat sapi yang berasal dari wilayah Kabupaten Karawang.

“Kalau saya dari sapi lokal langsung di potong dari daerah Jawa. Tidak ada sapi asli dari Karawang,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Konsisten Memberikan Layanan Prima, JNE Raih Indonesia Most Trusted Companies Award 2024

Faktajabar.co.id – Dalam momen istimewa menyambut HUT ke- 34 yang ...