Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
Karawang – Berdasarkan data dari aplikasi New Siaga BKKBN jumlah peserta PKBRS di Karawang mengalami peningkatan.
Setiap tahun terjadi peningkatan untuk jumlah peserta Keluarga Berencana di Kabupaten Karawang. Hal tersebut dilihat dari adanya peningkatan untuk serapan angka penggunaan alat kontrasepsi di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Sekretaris DPPKB, Imam Alhusaeri Bahanan menyampaikan adanya 50 admin Program KB Rumah Sakit (PKBRS) di Karawang yang telah mendapatkan pelatihan new siga oleh bidang advokasi, data dan informasi serta bidang KB. Kegiatan ini untuk pencatatan dan pelaporan berjalan dengan optimal.
“Selama ini serapan alkon di Karawang tinggi, tapi pelaporan di new siga tidak optimal. Padahal pengelolaan secara teknis menjadi penting agar pencatatan dan pendistribusiannya baik sesuai kebutuhan fasilitas kesehatan,” ujarnya, Senin (13/11/2023).
Ia menjelaskan, adanya bimtek tersebut akan terjadi peningkatan jumlah peserta Keluarag Berencana (KB). Khususnya, pada program KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Implan, IUD, maupun Metode Operasi Wanita (tubektomo) dan Metode Operasi Pria (vasektomi). Sesuai dengan aturan Perban BKKBN Nomor 1 tahun 2023 tentang pemenuhan kebutuhan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur. Saat ini untuk proses penyaluran dan pengelolaan wajib tercatat dan dilaporkan ke dalam aplikasi New Siga BKKBN.
“Kami melakukan demo penginputan data, kemudian evaluasi kegiatan pelaporan setahun kebelakang. Dengan harapan, di tahun depan proses pencatatan dan pelaporannya menjadi lebih tertib sesuai aturan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang KB pada DPPKB Karawang Nahrowi menambahkan, pembinaan pelayanan KB terhadap fasilitas layanan kesehatan ini sangat diperlukan. Sebab, aplikasi dan sistem milik BKKBN juga selalu mengalami update. Selain itu, melalui bimbingan ini admin pencatatan dan pelaporan new siga di fasilitas layanan kesehatan bisa memahami apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
“Melalui pelatihan ini kami berharap tidak hanya serapan alkon saja yang tinggi, tapi juga data kepesertaan KB juga meningkat serta akseptor yang bertambah banyak,” pungkasnya.(red/fj)
