Karawang – Aliran Sungai Citarum di Dusun Gempol mengalami perubahan warna menjadi hitam dan berbau akibat dari limbah pabrik dan telah terjadi sejak pukul 01.00 dini hari.
Adanya pabrik yang berada di Kabupaten Karawang, membawa dampak negatif di aliran Sungai Citarum yang berada di Dusun Gempol, Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur. Aim Suhendra (51), warga sekitar menyampaikan dampak ini berupa warna sungai menjadi hitam dan berbau. Kemudian ikan di aliran sungai ini juga menjadi mabuk. Ia menjelaskan perubahan warna terjadi pukul 01.00 dini hari hingga 13.00.
“Ada limbah tadi dari pagi, sekarang udah agak mendingan. Ikan pada mabok. Sekarang udah mulai hilang hitamnya karena terkena sinar matahari. Tadi siang sekitar pukul 12.00 atau 13.00 sudah mulai berubah kembali warnanya,” ujarnya Kamis (9/11).
Ia menambahkan perubahan ini terjadi selama tiga hari sekali. Penyebab perubahan air disebabkan oleh adanya limbah dari pabrik yang berada di sekitar lokasi. Ia menyampaikan perubahan terjadi sejak Jumat (3/11).
“Kadang-kadang 3 hari sekali, kalo item gini pabrik tekstil biasanya. Hari Jum’at sampai Senin kemaren ikan pada mabok berturut-turut,” tambahnya
Hermansyah (35), warga sekitar mengungkapkan ketika pintu air di Walahar terbuka maka limbah akan ikut terbawa. Ia mengaku merasa kesal dengan oknum yang mengakibatkan aliran sungai berubah warna. Ia mempunyai harapan agar pemerintah segera mengatasi permasalahan tersebut dan tidak ada lagi pembuangan limbah ke aliran sungai.
“Pokoknya kalau air di Walahar dibuka, limbah itu pasti ikut. Kalo Walahar gak dibuka mah enggak. Kita yang mancing, kalo ada limbah pasti keliatan ikan pada mabok ke atas. Harapan sebagai masyarakat, pokoknya ya jangan buang limbah ke sungai, tercemar,” ungkapnya
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, Wawan menyampaikan telah menurunkan dua tim untuk meninjau lokasi. Kemudian akan dilakukan pengambilan sampel air untuk mengetahui penyebab dari permasalahin tersebut. Ia mengaku tim mengalami kesulitan dalam menentukan sumber penyebab.
“Yang pasti akan kita minta keterangan dulu kepada team patroli sungai dan akan kita ambil sampel. Kami akan mengambil sampel secepatnya. Berdasarkan laporan dari teman-teman di lapangan saat ini mengalami kesulitan dalam menentukan sumbernya karena tidak jelas benar penyebabnya, baru menduga duga saja untuk sekarang,” pungkasnya.(red/fj)