Karawang – Salah satu siswi Sekolah Dasar Negeri Duren meninggal dunia pukul 11.30 akibat tertabrak kereta api. Nurhayati, Wali Kelas 2B serta saksi kejadian menyampaikan peristiwa ini berawal ketika korban telah di jemput oleh orangtua. Kemudian korban menyebrang rel kereta untuk menghampiri orangtua, namun ketika menyebrang korban melangkah mundur terus menerus.
“Siswi kelas 2A, kejadiannya pukul 11.30 setelah pulang sekolah. Korban di jemput oleh orangtua tapi orangtuanya di sebrang rel, saat kejadian orangtua korban menyaksikan secara langsung. Korban mundur terus di rel kereta dan ketika kereta datang korban terkena angin,” ujarnya Kamis (3/8/2023).
Setelah kejadian, jenazah korban langsung di evaluasi menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang. Ketika ditemui di sekolah, ia menjelaskan pihak sekolah sedang menunggu informasi kembali dari orangtua korban terkait jenazah korban.
Ia mengungkapkan lokasi kejadian tersebut dahulu pernah digunakan untuk akses kendaraan, namun kini telah ditutup untuk kendaraan dan hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki.
“Sekarang langsung dibawa ke RSUD Karawang, pihak keluarga tidak ikut ke rumah sakit tapi ada tetangga di rumah sakit. Kami menunggu informasi dulu dari keluarganya baru akan mendatangi rumah duka. Lokasinya di Gang Artis, lokasi ini memang sudah ditutup tidak bisa akses kendaraan lewat,” tambahnya.
Kepala Sekolah Dasar Negeri Duren Nur Latif menghimbau kepada semua orangtua untuk dapat menjaga dan menjemput anak tepat waktu sesuai dengan jadwal kepulangan.
Ia meminta kepada PT. Kereta Api Indonesia dan pemerintah daerah agar dapat di bangun fasilitas jembatan penyebrangan orang bagi pejalan kaki. Hal ini agar mencegah kejadian buruk serupa.
“Orangtua harus benar-benar menjaga anaknya dan tepat waktu. Harapannya supaya PT KAI dan pemerintah daerah agar diberikan jembatan penyebrangan bagi pejalan kaki supaya tidak ada kejadian hal seperti ini lagi. Jembatan penyebrangan orang di Karawang sekarang masih sangat sedikit. Anak-anak memerlukan perhatian, ketika ada tempat yang nyaman dan aman bagi anak akan lebih bagus,” pungkasnya.(fj/red)