Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual pada Perempuan dan Anak untuk Remaja di SMP 3 Rengasdengklok

Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual pada Perempuan dan Anak untuk Remaja di SMP 3 Rengasdengklok

Karawang – Dalam upaya memerangi dan mencegah kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak pada remaja awal, sekelompok mahasiswa dari program studi Psikologi dan Hukum dengan semangat tinggi menginisiasi dan melaksanakan sebuah sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap masalah ini.

Sosialisasi ini dilaksanakan oleh mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Amansari, dan dihadiri oleh guru, siswa, dan masyarakat setempat. Bertempat di SMP 3 Rengasdengklok, Dusun Cikelor Desa Amansari, kegiatan tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan penuh antusiasme.

Menurutnya, tujuan utama dari sosialisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang definisi, jenis, dan dampak kekerasan seksual pada perempuan dan anak.

Ia menjelaskan, kemudian mendidik remaja dengan mengajarkan remaja tentang hak mereka, batasan pribadi, dan cara-cara untuk melindungi diri dari situasi berpotensi berbahaya. Juga mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi kepada masyarakat tentang peran mereka dalam mencegah dan melaporkan kekerasan seksual.

“Lalu menggalang dukungan dengan membangun dukungan sosial dan solidaritas dalam upaya mencegah dan mengatasi kekerasan seksual. Serta menginformasikan mengenai hukuman yang dikenakan kepada pelaku kekerasan seksual,” kata Husen, mahasiswa UBP Karawang.

Lanjutnya, mahasiswa Psikologi dan Hukum mengadakan berbagai sesi interaktif, seperti diskusi kelompok, presentasi, dan permainan peran, untuk menyampaikan pesan-pesan pencegahan secara efektif. Mereka juga menggunakan bahan edukatif seperti brosur, poster, yang dikembangkan khusus untuk acara ini.

“Secara keseluruhan, sosialisasi pencegahan kekerasan seksual pada perempuan dan anak bagi remaja awal adalah langkah krusial dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung perkembangan psikologis yang sehat. Hal ini membantu remaja dalam mengembangkan sikap positif, mengatasi trauma, dan menghadapi tantangan dalam menjalani kehidupan dewasa secara lebih bijaksana. Selain itu, pemahaman tentang pentingnya pencegahan kekerasan seksual membawa perubahan sosial yang lebih besar, dengan memperkuat kesadaran masyarakat tentang isu yang relevan ini,” kata mahasiswa Psikolog.

Selain itu, Fatonah mahasiswa UBP sebagai narasumber juga menyebutkan sebagai seorang mahasiswa Hukum, dengan tegas pihaknya menyadari dan mengakui pentingnya sosialisasi mengenai pencegahan kekerasan seksual pada perempuan dan anak bagi remaja awal.

“Kekerasan seksual merupakan masalah sosial yang sangat serius dan memiliki dampak yang merusak bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, sebagai pemangku tugas sosial, saya percaya bahwa upaya pencegahan harus dimulai dari tingkat pendidikan remaja awal,” kata Fatonah.

Sosialisasi yang diselenggarakan itu, Husen menjelaskan, feedback dari guru, siswa, dan masyarakat. Para guru di SMPN 3 Rengasdengklok memberikan respon yang positif terhadap sosialisasi ini. Mereka mengakui pentingnya pendekatan yang diberikan oleh mahasiswa dan berharap ada lebih banyak program semacam ini untuk membantu melindungi siswa mereka dari bahaya kekerasan seksual.

“Siswa yang mengikuti sosialisasi merasa sangat terbuka dan menyambut baik informasi yang diberikan oleh mahasiswa. Mereka mengungkapkan bahwa sosialisasi tersebut memberi mereka wawasan baru tentang pentingnya berbicara tentang kekerasan seksual dan hak-hak mereka sebagai remaja,” kata Husen lagi.

Tanggapan dari masyarakat juga sangat positif. Warga desa menghargai upaya mahasiswa untuk menyampaikan pesan yang penting ini dan berharap bahwa sosialisasi semacam ini dapat dilakukan secara berkala untuk mencapai lebih banyak orang.

“Sosialisasi pencegahan kekerasan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa Psikologi dan Hukum ini merupakan contoh nyata bagaimana akademisi dapat berkontribusi dalam upaya melawan kekerasan seksual. Kami bangga melihat semangat dan keterlibatan mahasiswa dalam proyek ini, dan harapannya, inisiatif ini akan memberikan dampak positif jangka panjang pada remaja di Desa Amansari dan sekitarnya,” tambah Husen.

Sosialisasi ini merupakan salah satu langkah konkrit dalam memerangi kekerasan seksual dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi perempuan dan anak-anak. Mahasiswa Psikologi dan Hukum yang terlibat dalam KKN ini telah menunjukkan bagaimana pengetahuan akademis mereka dapat diaplikasikan untuk kepentingan sosial yang lebih luas.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

KPU Pastikan Keamanan TPS  Hingga Proses Distribusi Logistik

Karawang – Pemerintah Daerah Karawang mengadakan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada ...