Berawal Dari Cathering Kini Merambah ke Bisnis Kentang Mustofa, Begini Ceritanya

Ratna Maryati, pemilik produk Kentang Mustopa

Faktajabar. co.id – Ratna Maryati, pemilik produk Kentang Mustopa R&S Catering memulai bisnis bidang kuliner sejak tahun 2010. Ia menerangkan bisnis pertama berupa cathering makanan. Kemudian pada dua hingga tiga tahun lalu, ia memproduksi kentang Mustopa. Produk yang dihasilkan dapat bertahan lebih dari tiga bulan, selain itu untuk kriuk produk bisa bertahan hingga dua bulan ketika penyimpanan rapat.

“Untuk kuliner dari tahun 2010 mulai dari cathering tapi untuk kentang mustofa mulai fokus sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu. Saya menggunakan cabai, garam, bawang putih, gula pasir saja tanpa pewarna makanan dan cabai bubuk jadi warna yang muncul dari peng caramelan gula pasir. Produk saya bisa bertahan sampai tiga bulan lebih masih awal, kalau ke kriuk an tergantung dari penyimpanan. Kalau penyimpanan rapat bisa sampai dua bulan masih bisa kriuk,” ujarnya Senin (10/7/2023).

Ia menjual produk dengan ukuran 125 gram, kemudian ada juga dalam kemasan kilogram. Ia mengaku telah mendapatkan fasilitas legalitas secara gratis dari Dinas Koperasi Kabupaten Karawang. Ia pun telah mendapatkan bantuan berupa pembuatan kemasan sebanyak 500 pcs dan sekarang dalam proses pembuatan HAKI.

“Kalau saya buat lima kilogram hanya empat sampai lima jam pembuatan. Ukuran ini bisa jadi delapan pcs kentang mustofa dengan ukuran 125 gram, tapi saya juga buat per kilogram. Saya terima selama ini fasilitas legalitas secara gratis dan sekarang dalam proses HAKI terakhir ini saya diberikan fasilitas kemasan sebanyak 500 pcs dengan kualitas yang baik,” tambahnya.

Sejauh ini penjualan produk belum sampai ke retail. Meski begitu produk ini telah ada di sejumlah koperasi perusahaan. Ia menjelaskan penjualan produk telah dilakukan hingga ke Tangerang dengan jumlah pemesanan sebanyak 20 toples. Pesanan dalam jumlah kilogram, hanya sanggup ia terima maksimal tiga kilogram.

“Kalau ke retail belum ikut ke sana karena terbatas waktu untuk produksi tapi sudah ada di beberapa koperasi perusahaan. Saya juga ikut di beberapa event, Alhamdulillah sudah sampai ke Tangerang untuk pengiriman produk. Terakhir yang di Tangerang itu pesan sampai 20 toples, untuk yang kilogram maksimal pesanan tiga kilogram,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan belum memasarkan produk di market place. Pemasaran hanya dilakukan melalui sosial media pribadi. Ia mempunyai harapan agar pemasaran ke depan dapat lebih luas.

“Saya kurang dalam pemasarannya karena belum menjual ke market place, beberapa kali sudah mengikuti pelatihan digital marketing. Penjualan digital hanya melalui sosial media pribadi. Harapannya ingin lebih maju lagi saya menunjang dengan mengikuti berbagai kegiatan dan saya juga sudah masuk ke dalam ekonomi kreatif Karawang dalam bidang kuliner,” pungkasnya.(aip)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...