Karawang – Forum Kopi Karawang (Forpika) terbentuk berawal dari perkumpulan anak muda yang memiliki hobi dan minat di kopi pada tahun 2018. Kemudian pada tahun 2022 mulai dibentuk struktur organisasi. Ketua Forpika, Adityo Aji Nugroho menyampaikan jika kopi saat ini memerlukan sebuah tempat yang serius. Komunitas ini mempunyai 35 orang anggota.
“Saat ini anggota kami memang tidak banyak hanya ada 35 orang yang terdaftar. Awalnya kita dari sekedar kumpul dan berlanjut di tahun 2018 sampai sekarang. Di tahun 2022 kita sudah mengarah ke yang lebih serius karena kopi butuh tempat yang serius,” ujarnya Jumat (7/7/2023)
Ia menambahkan jika telah mengadakan lomba dengan empat kategori yang di ikuti oleh masyarakat umum. Ia mengaku bahwa seorang barista perlu mempunyai kemampuan untuk mengolah minuman selain kopi. Selain itu komunitas ini pun telah memberikan biji kopi kepada salah satu panti asuhan yang mempunyai alat pembuat kopi.
“Kegiatan kami lebih ke sosial terakhir kita membuat lomba cup tester (mencicipi jenis kopi), kedua latte art, ketiga manual bruw, terakhir ada moctail. Barista itu tidak hanya membuat kopi saja dan harus bisa membuat minuman yang lain karena tidak semua orang minum kopi. Kita pernah ke salah satu tempat panti asuhan memberikan edukasi tentang kopi karena mereka punya alat kopi jadi akhirnya kita kasih biji kopinya sekarang,” tambahnya
Ia mempunyai harapan untuk meningkatkan bisnis kopi yang terdapat di Kabupaten Karawang. Komunitas ini juga memberikan dukungan berupa pemberian instruktur saat pelatihan kopi. Ia menyampaikan hal utama yang perlu dipelajari oleh masyarakat pecinta kopi berupa penyeduhan kopi secara manual.
“Kita lebih ingin memajukan kopi di Karawang dari segi bisnis karena sebagian besar anggota kami itu punya bisnis kopi. Kami belum pernah mengadakan pelatihan kopi tapi kami memberikan dukungan dalam bentuk instruktur saat anggota kami mengadakan pelatihan. Kita pernah mengadakan workshop memberikan materi manual bruw (basic penyeduhan kopi tanpa mesin), jenis kopi,” imbuhnya.
Ia mengaku sejauh ini belum terdapat pelatihan berupa latte art kepada seluruh anggota. Meski begitu salah satu cara latihan yang mudah dalam pembuatan latte art dapat menggunakan sabun sebagai pengganti susu dan kopi sisa untuk mengurangi biaya yang digunakan. Proses latihan pembuatan latte art memerlukan waktu selama satu bulan.
“Kami belum ada pelatihan latte art, kami memang akan mengadakan beberapa program untuk melakukan pelatihan ini. Latte art tidak bisa dalam waktu yang singkat, perlu waktu paling cepat satu bulan itupun latihannya harus setiap hari. Satu kali latihan bisa menghabiskan lima sampai enam box susu, tapi bisa di ganti dengan menggunakan sabun cuci piring sebagai susu saat latihan dan kopi nya pakai kopi yang sisa,”pungkasnya.(red)