Karawang – Disnakertrans telah mengirimkan surat kepada Kementrian Luar Negeri untuk meminta bantuan pemulangan TKI asal Karawang
Kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Karawang yang saat ini meminta dipulangkan ke Indonesia, telah mendapatkan penanganan dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Karawang. Rosmalia Dewi, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Karawang memaparkan meminta suami dan keluarga untuk datang ke kantor Disnakertrans. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi data diri serta mempermudah proses pemulangan.
“Baik teh, segera kita tindaklanjuti. Kalau bisa suami/ keluarga nya diminta datang ke Disnakertrans untuk memberikan informasi data2 diri ybs, agar lebih mudah proses penerusnya,” ujarnya pada Selasa (28/3/2023).
Ia melanjutkan telah melakukan pengiriman surat kepada pihak Kementrian Luar Negeri. Hal ini dikarenakan TKI tersebut merupakan TKI ilegal yang tidak terdaftar di Disnakertrans Karawang. Proses pemulangan akan dilakukan oleh pihak kementrian. Ia menghimbau kepada masyarakat agar menyebarkan informasi terkait bahaya trafiking di Karawang. Saat ini belum dibuka untuk pemberangkatan TKI ke daerah Timur Tengah.
“Upaya yg dapat kita lakukan bersurat ke Kementerian Luar negeri, untuk meminta bantuan pemulangan. Proses dan pelaksanaan nya itu dilakukan oleh kemenlu mbak. Bantu menyebarkan informasi ke masyarakat bahaya trafiking, jangan mudah terprovokasi bujukan calo,” tambahnya.
Endang Syarifudin, Kepala Bidang Penta Kerja Disnakertrans menambahkan telah mengambil tindakan awal sejak Minggu (26/3) dengan mengirimkan tim ke Perumahan BMI sampai mendatangi RT. Korban merupakan warga di Perumahan BMI II. Ia mengungkapkan jika suami korban di dampingi oleh pihak ketiga dan perusahaan akan mendatangi Kementrian Luar Negeri. Ia tidak menyebutkan waktu kedatangan suami korban.
“Saya sudah tau dari hari Minggu dan langsung saya tindaklanjuti di Minggu malam untuk meminta tim datang ke lokasi rumah korban. Waktu di cek ke BMI I tidak ada warga tersebut tapi tidak ada data korban akhirnya saya meminta kontak suami korban ke salah satu rekan. Suaminya sudah koordinasi dengan perusahaan di dampingi dengan pihak ketiga untuk ke kementrian luar negeri dan perusahaan berjanji untuk memulangkan. Hari ini suaminya datang ke sini,” pungkasnya.(red)