Karawang – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Palumbonsari III Kecamatan Karawang Timur butuh perhatian dari Pemerintah Kabupaten Karawang. Dalam hal ini Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana dan Wakil Bupati Karawang H.Aep Syaepuloh sebagai pemimpin di Kota Pangkal Perjuangan.
Kondisi bangunan memprihatinkan. Atap rusak, sehingga mengkhawatirkan ambruk di musim penghujan saat ini. Oleh karena itu, pihak sekolah setempat inisiatif renovasi bangunan tersebut dengan swadaya kepada orangtua siswa sebesar Rp400 ribu per siswa. Namun, cara pembayaran dicicil semampunya hingga di bulan April bisa terlaksana renovasi.
Salah seorang orangtua siswa mengadukan hal ini kepada media, menyebutkan dalam aduan itu menuliskan biaya Rp400 ribu untuk renovasi bangunan. Bila tidak sanggup bayar datang ke sekolah untuk konfirmasi ketidak sanggupan. Orangtua siswa menjadi keberatan, apalagi setiap hari ditagih melalui group WhatssAp (WA).
“Tidak semua orangtua siswa diminta biaya renovasi gedung. Diduga masih pilih-pilih. Data yang ia ketahui, ada stabilo biru nama siswa yang tidak diminta pungut biaya,” ujarnya.
Hebatnya, pihak sekolah menyerahkan pada keterwakilan orangtua siswa untuk menjadi panitia atau juru tagih pada orangtua siswa lainnya. Mungkin agar tidak ketahuan pihak sekolah yang meminta.
Yang membuat ia heran, tidak semua orangtua siswa diminta biaya renovasi gedung. Diduga masih pilih-pilih. Data yang ia ketahui, ada stabilo biru nama siswa yang tidak diminta pungut biaya.
“Bukan karena tidak mampu. Tetapi karena orangtua nya punya jabatan atau aktif organisasi atau kita sebut sebagai aktifis. Ada lagi diduga anaknya Sekdes, dan lain sebagainya tidak masuk dalam catatan untuk diminta biaya renovasi. Jelas, pilih kasih. Tebang pilih. Saya rakyat biasa tidak kerja sebagai abdi negara, dicekik tiap hari ditagih biaya renovasi,” akuinya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Karawang, Yani Heryani diminta keterangan atas hal itu. Pihaknya mengakui baru mengetahui ada sekolah yang pungut biaya renovasi. Sehingga ia belum melakukan tindakan karena baru mengetahuinya. Namun demikian, ia akan meminta Korwil setempat supaya menyelesaikan.
“Baru mengetahui barusa, karena baru tahu barusan jadi belum di tindak lanjuti karena harus ke lapangan,” kata Yani melalui pesan WhatsApp.
Kepala Korwilcambidik Karawang Timur, H. Nacep menyarankan orangtua mendatangi sekolah.
“Ya A, sarankan saja untuk datang ke sekolah, untuk minta keringanan bagi para ortu yang merasa keberatan, sehingga bisa dikomunikasikan dengan baik,” ujarnya.
“Jika pihak sekolah ngeyel, nanti biar bp/ibu pengawas turun langsung A,” kata dia.
Pihaknya akan mengawal dana yang berasal dari orangtua siswa. “Kemudian kita kawal penggunaan dana tersebut, agar bisa akuntabel dalam hal penggunaan dana tsb,” ujarnya.
Pihaknya juga mengingatkan agar merespon masalah ini dengan baik. “Bp nanti akan mewanti-wanti kepsek dan pihak panitia untuk merespon dengan baik masalah ini,” pungkasnya.
Sedangkan pihak sekolah belum memberikan keterangan hingga berita ini di tayang di media.(aip)