RSUD Karawang Rawat 2 Balita Alami Gizi Buruk,Kini Kondisinya Sudah Membaik

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang

Karawang – Kondisi 2 balita yang mengalami stunting dan gizi buruk saat ini telah berangsur membaik.

Di Kabupaten Karawang masih terdapat balita yang mengalami gizi buruk. dr.Fitra Hergyana, Pelaksana Tugas Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang membenarkan jika saat ini pihak RSUD sedang memberikan perawatan kepada 2 balita gizi buruk tersebut. Penyebab gizi buruk diakibatkan dari adanya penyakit penyerta balita itu. Selain itu dikarenakan adanya pemberian imunisasi yang tidak lengkap.

“Setelah berkonsultasi dengan perawat yang merawat kedua balita itu, penyebab dari gizi buruk yang dialami kedua balita itu karena ada penyakit penyerta dan imunisasi bagi kedua balita itu juga tidak lengkap,” ujarnya pada Jumat (10/3/2023).

Ia melanjutkan balita F saat ini memiliki penyakit TB Paru, Meningitis serta cerebal palsy. Balita dengan inisial MR menderita atresia biliter. Ia memberikan himbauan kepada masyarakat untuk memberikan imunisasi secara lengkap kepada anak. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya penyakit.

“Dan dari kedua penyakit penyerta ini menyebabkan gizi kedua anak menjadi memburuk. Ditambah lagi imunisasinya pun masih kurang. Imunisasi itu sangat penting dan wajib, karena bisa mencegah penyakit pada anak kita. Apalagi sekarang imuniasi bisa dilakukan di puskesmas, harusnya bisa lebih mudah,” tambahnya.

Cellica Nurrachadiana, Bupati Kabupaten Karawang menyampaikan setelah memperoleh penanganan secara intensif dari RSUD keadaan kedua balita tersebut berangsur membaik. Kemudian berat badan dari kedua balita itu mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari pertama saat dibawa ke RSUD Karawang. Sampai saat ini, Kondisi kedua balita tersebut berangsur membaik. Dimana berat balita F yang awal kedatangannya hanya 6,4 Kg, kini menjadi 6,9 Kg. Kemudian balita MR, dengan BB 3,9 kg yang menderita atresia billier yang juga tengah dilakukan perawatan secara intensif. Bayi dengan inisial F saat ini berusia 2 tahun dan MR berusia 5 bulan.

“Alhamdulillah, saat ini keduanya tengah dirawat dan kondisinya berangsur membaik. Saat pertama kali datang, berat ananda F hanya 6,4 Kg dan kini naik menjadi 6,8 Kg. Begitu juga ananda MR, saat ini beratnya naik menjadi 3,9 Kg,” ungkapnya.

Dalam perawatan kedua balita tersebut, sambung Cellica, pihaknya berupaya memberikan perawatan yang khusus. Sebab, katanya, kedua balita itu juga memiliki dua penyakit penyerta yakni, untuk Ananda F didiagnosa menderita TB paru, Meningitis dan Cerebral Palsy. Dan ananda MR menderita atresia billier. Ia mengatakan kembali dalam menangani stunting di Karawang saat ini telah mengoptimalkan kerjasama dengan seluruh stakeholder dan pentahelix.

“Untuk sesak dan batuk yang diderita ananda F, telah kami berikan asupan obat-obatan dan untuk penanganan stunting, telah kami beri asupan gizi dan vitaminnya. Kemudian, untuk ananda MR, kami sedang tangani secara intensif sebelum kami rujuk ke RSHS Bandung. Mulai dari Dinkes, RSUD, Dinsos, Baznas, Polres, Kodim dan elemen masyarakat termasuk menggugah kalangan perusahaan agar ikut aktif mengatasi stunting dan gizi buruk pada balita,” pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Upaya Dinas Kesehatan Menurunkan Angka Kebutaan Akibat Katarak

KARAWANG- Dinas Kesehatan memiliki target 400 mata dapat di operasi ...