Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
Karawang – Ratusan anggota Federasi buruh karawang menggelar aksi Internasional womens day kesetaraan gender didepan kantor bupati. Bukan hanya itu, didalam aksi tersebut ada 4 tuntutan diantaranya, berikan hak cuti haid sehingga hak tetap buruh perempuan, tindak tegas pelaku diskriminasi terhadap buruh perempuan, jadikan tanggal 8 maret hari libur nasional dan tolak perpu No.2 tahun 2022.
Disela sela aksi anggota federasi buruh karawang juga melakukan tetrical drama dengan berbagai peran pekerjaan mulai dari ibu tani, ibu rumah tangga, suster, akunting, dan buruh perusahaan.
Ketua Federasi Buruh Karawang Sarifudin mengatakan, banyaknya persoalan persoalan di buruh perempuan diruanglingkup perusahaan dimana hak cuti diatur dalam undang-undang nomor 13 pasal 81 tentang ketenagakerjaan diatur point hak cuti. Namun pada kenyataannya, masih banyak perusahaan yang mengabaikan demi kepentingan pribadi.
“Tapi masih banyak perusahaan yang tidak merealisasikan hanya saja menjadi suatu landasan-landasan alasan belaka untuk kepenuhan produksi. Padahal hak cuti haid itu harus dilaksanakan karena hak cuti haid itu adalah reproduksi tentang perempuan,” ujarnya.
Masih lanjut Sarifudin, dirinya memaparkan terkait Perpu no 2 tahun 2022 akan disahkan maka akan mengakibatkan kesengsaraan terhadap seluruh rakyat indonesia terutama hak cuti istirahat, hak cuti haid, hak cuti melahirkan yang tidak diatur sehingga dapat merugikan buruh perempuan.
“Banyak kerugian yang terdapat di Perpu No.02 tahun 2022 diantaranya, tidak adanya kepastian status kerja tetap, hilangnya jaminan sosial, tidak adanya kepastian upah layak, dan hilangnya kesempatan mendapat pekerjaan, karena tenaga kerja asing diberi kebebasan dan kemudahan untuk bekerja di Indonesia,” pungkasnya.(aip/cim)
