Karawang – Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang akan tetap melibatkan perusahaan untuk membantu percepatan penurunan angka stunting pada tahun 2023.
Nana Fahrul Rozi, Kepala Bidang PSDA Bappeda Kabupaten Karawang memaparkan proses intervansi program stunting di desa locus stunting Kecamatan Klari telah usai. Kemudian pada Selasa (28/2/2023) dilakukan rapat dengan beberapa perusahaan dengan DPPKB dan Dinas Kesehatan untuk membahas proses intervansi di tahun 2023. Ia menginginkan agar program ini dapat dilanjutkan oleh perusahaan lokal di sekitar wilayah.
“Kita dari bidang PSDA memfasilitasi desa locus stunting yang kebetulan kemarin sudah di intervansi melalui CSR. Kita berharap agar program ini bisa dilanjutkan oleh perusahaan lokal di wilayah setempat,” ujarnya.
Ia melanjutkan jika PT CHANGSIN telah bersedia untuk membantu program penurunan angka stunting. Ia memaparkan saat ini baru melanjutkan program yang berasal dari PT. Nestle Indonesia yakni dengan mengadakan dapur anak sehat. Meski begitu pihak CHANGSIN pun dapat memulai program yang baru dari awal.
“Kita mengundang dari beberapa perusahaan dan Alhamdulillah dari Klari sudah hadir ketua paguyuban perusahaan. Salah satunya yang sudah menyatakan siap dari PT. CHANGSIN. Kalau untuk CHANGSIN, karena memang kita baru merencanakan exit program yang sudah dilakukan dari Nestle itu tapi kita tidak menutup kemungkinan untuk perusahaan memulai dari awal,” tambahnya
Imam, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menyatakan jika program percepatan penurunan stunting di Karawang telah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021. Ia melanjutkan jika program tersebut diperlukan peran serta dari perusahaan. Ia pun mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi atas keterlibatan PT. Nestle dalam pendampingan kepada 85 anak stunting di Desa Gintungkerta dan Kelurahan Karawang Kulon.
“Program percepatan penurunan stunting itu dasarnya Perpres 72 tahun 2021 sehingga di dalamnya penanganan stunting dilakukan secara pentahelic. Pemerintah daerah melalui BAPPEDA mengumpulkan banyak CSR dalam rangka untuk perusahaan dapat memberikan peran serta,” tutupnya.
Ia mengakui program tersebut telah memberikan hasil yang baik. Hal ini ditandai dengan menurunnya jumlah anak stunting di dua desa yang telah menjadi locus stunting.
“Hasilnya baik bahwa terjadi peningkatan penurunan stunting di dua desa yang menjadi locus. Kita berharap agar perusahaan yang lain dapat ikut berpartisipasi,” pungkasnya.(red)