Penulis :
Eka Mustikawati, S.Pd | Guru di SDN Cikampek Timur 1
HIDUP membawa kita ke era baru. Era yang disebut era Revolusi Industri 4.0. Apa itu revolusi industri 4.0? Era dimana komputerisasi terintegrasi dalam segala bidang. Komputer saling terhubung. Tidak ada sekat antar negara. Era dimana manusia bisa berkomunikasi, berkolaborasi tanpa bersentuhan fisik, tanpa bertatap muka. Era dimana digitalisasi, integrasi komputer dibutuhkan dalam segala lini kehidupan.
Begitupun dalam dunia pendidikan, tidak luput dari perkembangan teknologi Pembelajaran dilakukan tidak hanya didalam kelas secara fisik bangunan tetapi kita bisa belajar darimanapun, dimana pun dan kapanpun .
Not all classroom has
four walls. Proses belajar tidak hanya dilakukan di ruangan kelas secara fisik. Pendidikan di era 4.0 menerapkan e-learning dalam pembelajaran. Siswa belajar melalui jarak jauh atau daring, proses pembelajaran, asesmen pembelajaran pun dilakukan secara daring dengan sistem komputerisasi.
Bahkan praktik belajar pun
bisa di simulasikan dengan robot sehingga bisa menghemat biaya, waktu. fleksibel. Siswa bisa belajar dan berkolaborasi dengan siswa lainnya bahkan dengan siswa dari negara lain seperti exchange virtual program, short course programe,international webinar, dan lain-lain.
Sebagai guru, tentu kita harus dapat menjawab tantangan itu .Bisa
menjadi guru zaman now/ guru milenial. selain memiliki 4 kompetensi guru,guru zaman now harus memiliki soft skill yang mampu mendukung kompetensi lainnya di kelas.
Untuk mendidik dan mengajar generasi milenial ini, maka guru
pun dituntut untuk tidak gagap teknologi agar tidak diremehkan oleh siswa di generasi milenial. Komputer seharusnya sudah menjadi seharian guru, media sosial dan berbagai sumber informasi harus dipahami oleh para guru sehingga mereka kaya dengan materi dan metode pembelajaran.
Selain itu guru juga
dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Dengan mengikuti perkembangan hasil kemajuan teknologi, guru akan mampu memberikan sudut pandang, alternatif dan solusi kepada para peserta didik. Guru harus menjadi
pembelajar sepanjang hayat yang mau terus belajar, berkolaborasi dengan guru-guru lainnya bahkan berkolaborasi dengan guru-guru dari negara lain.
sehingga bisa menjadi bagian dari global citizenship dan mampu menciptakan siswa yang memiliki kemampuan yang memiliki kemampuan 4C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan
Creativity and Innovation).
Siswa yang memiliki kemampuan komunikasi,
berkolaborasi, berfikir kritis dan dapat menyelesaikan masalah , kreatif dan inovatif sehingga akan tercapai pelajar yang meiliki ke 6 Profil Pelajar Pancasila
yang dicita-citakan . So, Jadi guru milenial, siapa takut. (*)