Karawang – Mendapatkan ide cerita pada saat merasa kesulitan di mata pelajaran PKN.
Ekstrakulikuler Teater Merah Putih kembali mengikuti lomba tingkat kabupaten saat Bulan Bahasa Tahun 2022 pada Selasa (15/11/2022). Penulisan naskah perlombaan di ciptakan sendiri oleh salah satu anggota. Hallya Safarah Aditya Lubis, anggota teater memaparkan ia memperoleh ide berasal saat sedang merasa kesulitan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
“Waktu lagi stress pelajaran PKN justru dapet ide bikin naskah. Pas itu lagi bahas tentang HAM, jadi kita angkat kasus yang udah lama tapi jarang orang lain tahu,” ujarnya.
Ia melanjutkan cerita tersebut menggambarkan satu keluarga yang ditembak secara misterius oleh suatu kelompok. Pesan yang ingin disampaikan melalui cerita tersebut yakni belum adanya pemerataan dalam penerapan Sila ke 5 di Pancasila saat ini. Selain dalam pembuatan naskah, ia pun mengalami kesulitan saat proses pencarian aktor yang tepat.
“Kita angkat tema Penembak Misterius yang kita singkat jadi Petrus. Dimana satu keluarga ini ditembak oleh kelompok dan tidak mendapatkan keadilan HAM. Pesannya keadilan di Indonesia sekarang belum merata,” tambahnya.
Ekskul tersebut tidak memperoleh juara dalam seluruh kategori yang di ikuti. Kikie Ayu Rizkia, Pembina Ekskul Kesenian SMA Negeri 3 Karawang menyampaikan tetap memberikan dorongan dan motivasi kepada seluruh anggota untuk dapat memberikan yang terbaik di perlombaan selanjutnya. Ia pun menginginkan agar anggota meningkatkan semangat saat proses latihan di sekolah.
“Kalau untuk saya selaku pembina ya harusnya siswa lebih giat lagi berlatih, jangan putus asa dan cepat puas sebelum sampai berdarah-darah titik penghabisan,” paparnya.
Ia pun memberikan masukan kepada pelatih ekskul agar dapat menciptakan ide baru dalam pembuatan naskah dan menciptakan alur cerita. Kemudian ia juga menghimbau agar lebih banyak mencari sumber refrensi terkait jenis teater di Indonesia.
“Mungkin juga untuk pelatih dan siswa lebih banyak lagi cari referensi mengenai jenis-jenis teater. Ini menjadi salah satu cara kita supaya dapat memunculkan ide baru lagi saat penulisan dan pembuatan cerita,” pungkasnya.(red)