Karawang – PT Shell Indonesia menargetkan net zero emission pada tahun 2060.
Pada Jumat (11/11/2022) PT Shell Indonesia melakukan perluasan pabrik. Hal ini bertujuan sebagai bentuk dukungan dalam pengurangan emisi karbon. Selain itu untuk memenuhi permintaan produk pelumas premium yang saat ini mengalami peningkatan. Machteld De Haan, Shell Executive Vice President Global Lubricants menyampaikan akan berkomitmen mendukung program pemerintah untuk akselerasi net zero emissions pada 2060.
“Proyek Marunda bisa kurangi jejak karbon sampai 60 persen. Kita sudah memiliki target untuk menjadi bisnis dengan net zero emissions pada 2050. Oktober tahun lalu kita set target emisi produk berkurang 50 persen di 2030 dibanding 2016,” ujarnya.
Ia melanjutkan bentuk komitmen tersebut di wujudkan dalam instalasi panel surya yang telah ada di pabrik. Sistem tersebut dapat menghasilkan 1,1 juta Kwh listrik per tahun. Kemudian dapat memenuhi 35 persen dari total konsumsi daya LOBP.
“”Di pabrik kami yang disini sudah menggunakan panel surya sebagai salah satu usaha kami yang serius untuk menuju energi bersih. Adanya panel surya ini bisa menghasilkan lebih dari 1 jut Kwh listri setiap tahunnya,” tambahnya.
Andri Pratiwa, Direktur Pelumas Shell Indonesia mengungkapkan produk pelumas yang di hasilkan merupakan produk ramah lingkungan. Selanjutnya ia memaparkan akan terus melakukan pembaharuan di setiap tahun.
“Untuk mencapai target net zero emissions, kami berencana untuk melakukan pembaharuan setiap tahunnya pada prospek, perencanaan operasi dan anggaran untuk 10 tahun ke depan,” pungkasnya.(red)