Karawang – Bank Indonesia berencana melebarkan sayap dengan membuka zona kawasan keuangan di komplek Peruri Karawang.
Untuk mewujudkan itu, digelarlah Sarasehan Pembangunan Proyek Sinergi Kawasan Bank Indonesia di Hotel Resinda.
Turut hadir Bupati Karawang dr Hj Cellica Nurrachadiana, Kepala Unit Khusus Pembangunan BI bpk Yudi Harymukti, Advisor UKPS BI, Bambang Setiawan. Perwakilan PJT II, Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, Dandim 0604 Karawang Letkol Kav Makhdum Habibburahman, dan Kajari Karawang ibu Martha Parulina Berliana.
Bupati Karawang memaparkan bahwa sebagai daerah industrialisasi dan agraria sebagaimana amanah dari Keputusan Presiden berusaha menjaga sebaik mungkin laju pertumbuhan industri sekaligus mempertahankan lahan teknis persawahan yang berkontribusi pada hasil pangan Indonesia.
Karawang sendiri dinobatkan sebagai daerah kedua terbesar se-Indonesia dalam menghasilkan komoditas padi. Masifnya produksi, bahkan membuat Indonesia swasembada beras dalam 3 tahun berturut-turut.
Selain itu, berbagai potensi pendukung juga dimiliki Karawang. Mulai dari sektor industri dengan luas lahan 13.718 ha, dan terdiri dari 13 kawasan industri yang memiliki IUKI.
“Lalu di sektor Pertanian, kita memiliki luas lahan sawah 95.515 hektare, dengan produksi 1.401.690 ton GKP atau setara beras 546.101 ton,” jelas teh Celli.
Pada bidang Perikanan, dengan panjang pantai 84,23 km dan luas tambak 18.273 ha, produksi ikan tangkap dan budidaya 53.460 ton.
Di dunia Pariwisata, Karawang memiliki wisata alam, wisata sejarah dan wisata religi yang tersebar di seantero Karawang.
“Kami berharap dengan hadirnya BI, bisa memperluas lapangan pekerjaan, turut membantu pergerakan roda ekonomi daerah, mendukung pemerintah daerah maju dalam bidang ekonomi dan keuangan, Bank BI juga dapat memberikan CSR yang berkontribusi pada pembangunan Karawang,” pungkasnya.(red)