Karawang – Setelah dilakukan pelantikan, pengurus HARPI mengadakan lomba tata rias pengantin. Tema yang digunakan yakni Nusantara. Hal ini terlihat dari adanya riasan pengantin yang berasal dari Padang, Solo dan beberapa daerah lainnya. Peserta yang ikut lomba sebanyak 10 peserta berasal dari Karawang hingga Purwakarta.
“Kami mengambil tema Nusantara untuk perlombaan sekarang. Sejauh ini tidak ada kendala apapun untuk pelaksanaan lombanya,” ujar Renita, Koordinator lomba pada Kamis (25/8).
Peserta yang memperoleh juara utama hanya akan mendapatkan piala, sertifikat serta godie bag. Sejauh ini pemenang lomba belum disediakan pelatihan dan pembinaan dari pihak HARPI. Ia menyampaikan tujuan lomba tersebut sebagai tempat untuk promosi bakat yang dimiliki oleh perias. Selain itu untuk meningkatkan kualitas dalam merias.
“Hadiah ada piala, godie bag, bulu mata, sertifikat saja untuk sekarang. Kita tidak memberikan pelatihan kepada pemenang,” sambungnya.
Ratnaningsih (35), peserta dari Cilamaya menyampaikan awalnya ia tidak mendaftarkan diri dalam perlombaan. Hal tersebut dikarenakan adanya pekerjaan merias. Kemudian pekerjaan tersebut dibatalkan oleh clien, maka ia langsung mendaftarkan diri pada pukul 10.00. Ia mempersiapkan seluruh peralatan hanya dalam waktu 3 jam saja.
“Sebetulnya ini dadakan banget persiapannya. Melati aja baru selesai jam 12 siang, tadinya itu saya ada job tapi dibatalkan jadi saya ikut mendaftar saja,” ungkapnya.
Ia melanjutkan kembali, saat perlombaan ia menggunakan adat Solo. Ia memiliki kendala yang lain dari segi hiasan payet yang memerlukan penanganan ekstra. Hiasan tersebut mudah luntur saat dipegang.
“Adat Solo ini kan ada payetnya ya jadi harus ekstra supaya tidak luntur ke muka. Kalau tidak cepat dan tepat seluruh riasan akan rusak,” pungkasnya.(red)