Karawang – Petugas pengibar dan penurunan Bendera pada hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang tergabung dalam anggota paskibraka Kabupaten Karawang resmi dikukuhkan oleh Wakil Bupati Karawang pada Senin malam (15/08) .
Anggota Paskibraka sendiri ada sekitar 50 orang yang berasal dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Karawang yang dikukuhkan pada tahun 2022 ini.
Kepala bidang Pemuda dan Olahraga disdikpora Kabupaten Karawang Jaeni mengatakan, bahwa tim pasukan pengibar bendera Kabupaten Karawang yang bertugas sebanyak 50 orang.
“Anggota paskibraka yang akan bertugas saat peringatan hari kemerdekaan nanti terdiri dari 50 orang, dua orang bertugas di tingkat provinsi, ” Katanya dalam laporannya saat upacara pengukuhan berlangsung.
Masih Lanjut Jaeni, para anggota paskibraka selama beberapa minggu kemarin melaksanakan pelatihan di Lapangan Karangpawitan serta pemusatan pelatihanya berada di Front aksaya Hotel.
“Selama beberapa minggu kemarin anggota paskibraka digembleng oleh pelatih dari unsur TNI, Polri dan Purna Paskibraka Indonesia dengan berbagai macam pelatihan termasuk mendapatkan materi bela negara,” ungkapnya.
Wakil Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh yang menjadi Pembina Upacara Pengukuhan mengatakan, bahwa generasi muda selalu berperan aktif dalam perjalanan sejarah bangsa.
“Adik-adik paskibraka merupakan generasi muda yang memang berperan dalam perjalanan bangsa,” ucapnya Saat Memberikan Amanat Upacara.
Kendati Demikian, Aep merasa bangga dengan anggota paskibraka tahun 2022 yang telah dikukuhkan pada malam hari ini. “Semoga ke depan adik-adik bisa menjadi kebanggan Kabupaten Karawang,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu anggota paskibraka Kabupaten Karawang dari SMAN 5 Karawang, Alfian nurofiq mengaku merasa bangga bisa menjadi bagian dari anggota Paskibraka tahun 2022.
“Tentunya saya bangga dan terharu bisa menjadi bagian dari anggota paskibraka karena kami orang yang terpilih yang bisa menjadi anggota paskibraka,” ungkapnya.
Namun dirinya pun bersedih karena saat pengukuhan orangtua nya tidak dapat hadir dikarenakan memang sangat sulit untuk berkomunikasi dengan orangtuanya.
“Selama pelatihan kan tidak pegang HP jadi tidak bisa berkomunikasi dengan orangtua, tapi sebelum nya saya udah ngasih tahu, cuma ga tau kenapa tidak datang,” ungkapnya dengan penuh isak tangis.
Tetapi walaupun orangtuanya tidak datang, Alfian selalu mendoakan orangtua nya sehat, panjang umur dan diberi kemudahan rezeki oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Saya selalu berdoa agar orangtua saya sehat dan dimudahkan rezekinya,” tandas siswa SMAN 5 Karawang ini.(*)
Kontributor : Aip
Redaktur : ochim