Karawang – Pertemuan koordinasi lintas sektor dalam pengukuran status gizi di Kabupaten Karawang tahun 2022 yang mana ini merupakan persiapan dari kegiatan bulan penimbangan balita dilakukan bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya.
Kepada Fakta Jabar, Jum’at, (29/7/22),
Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, di Karawang sudah ada penurunan dari data SSGI 2021 prevalensi stunting 20,6% angka ini dibawah angka Jawa Barat.
“Dari data tahun 2021 terdapat 4216 balita stunted, ditahun 2022 dari data BPB Februari 2022 sudah sangat menurun menjadi 3330 balita sunted, Tetapi data ini akan berubah, karena dibulan agustus 2022 ini akan ada BPB, dan akan lebih banyak lagi balita yang tertimbang, sebenarnya real datanya harus dipakai data yang Agustus ini,” tandasnya.
Oleh karena itu, bulan Agustus ini akan diketahui angka tersebut. dr. Cellica meyakini akan terjadi penurunan.
“Cuman pengen lihat di bulan Agustus ini seperti apa. Menurut saya sih turun, kemudian intervensinya harus jelas makanya semua program harus kesitu serta bantuan-bantuan sosial lainnya, pendampingan Puskesmas, pendampingan Posyandu jadi itu harus lebih mengintervensi,” pungkas bupati.
Ditempat yang sama Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, dr. Nurmala Hasanah berharap di bulan penimbangan balita bulan Agustus 2022 ini semua balita datang ke posyandu, untuk diukur dan ditimbang sehingga akan terdata semua balita di Karawang, bila balita tidak dibawa ke posyandu dikhawatirkan ada terlewat balita yg memang gizinya kurang baik, sehingga kita akan terlambat untuk memberikan intervensi, oleh karena itu perlu penggerakan dari mukti sektor untuk keberhasilan BPB ini, pada BPB ini mudah-mudahan semua balita di Karawang bisa terukur dan tertimbang serta diberikan vitamin A, kemudian apabila ada balita yang terdata gizinya kurang baik akan segera dilakukan intervensi.
“Dari data BPB agustus 2022 ini, nanti kita cek, validasi dan verifikasi apakah memang ada balita-balita stunted dan insyaAllah harapannya ada penurunan yang signifikan,” harapnya.
Sub Koordinator Kelompok Sub Substansi Gizi dr.8 Dede Ratnaningrum mengatakan, selain pemantauan pertumbuhan kepada balita disitu juga dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan atau panjang badan dan juga pemberian kapsul vitamin A.
“Tujuan dari kegiatan kita kembali ke peserta undangan kita mulai dari Kepala Dinas yang terkait ada Dinas DPMD, ada Dinas DPPKB, dan para Camat yang ada di Kabupaten Karawang sebanyak 30 Kecamatan,” ucapnya.
Menurutnya, dalam kegiatan itu mengundang 50 Puskesmas di Karawang. Pasalnya, Puskesmas sebagai tim pelaksana di lapangan ia harapkan bisa optimal di bulan penimbangan balita setiap tahunnya.
“Yang mengukur nya juga tenaga kesehatan seperti Bidan, Pelaksana Gizi, dan juga ada kader-kader yang sudah dilatih untuk pengukuran, penimbangan agar kita mempunyai data yang akurat yang bisa di dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
“Sehingga kita nanti tepat dalam perencanaan dan juga kebijakan.Misalnya ditemukan beberapa balita yang pendek kita kan harus segera melakukan intervensinya,” jelasnya.
Jika ada masyarakat yang tidak bisa datang ke posyandu, lanjutnya, maka akan melakukan jemput bola atau sweeping ke rumah-rumah masyarakat.
“Harapannya di bulan penimbangan balita 100% balita yang ada di Kabupaten Karawang segera datang ke posyandu diukur, ditimbang dan juga diberikan kapsul vitamin A,” pungkasnya.(red)
Kontributor : aip
Editor : ochim alazis