Karawang – Mahasiswa Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang melakukan KKN di Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya Kabupaten karawang yang dilaksanakan Pada tanggal 1 Juli hingga 31 Juli 2022 sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Kepada Fakta Jabar, Ketua kelompok KKN Jaenuri dari Teknik Industri, mengatakan, KKN ini di bimbing oleh dosen pembimbing Dinda Aisha., M.psi Psikolog. Program studi yang terlibat KKN di Desa Waluya ada 10 yaitu Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Manajamen, Akutansi, Farmasi, Psikologi, Ilmu hukum dan Pendidikan Ilmu Sekolah Dasar.
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/18/kegiatan-pemeliharaan-berkala-situ-cisaat-diduga-tidak-sesuai-rab/
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/14/mahasiswa-ubp-laksanakan-pengabdian-pada-desa-kertajaya
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/16/wakil-bupati-apresiasi-kingsman-grooming-karen-ang-hair-studio/
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/16/klinik-perawatan-khusus-pria-kini-hadir-di-karawang/
“Pelaksanaan kegiatan secara hybrid perpaduan antara online dan offline berlokasi di Desa Waluya Kecamatan Kutawaluya KabupatenKarawang. Desa waluya ini terdiri dari 4 Dusun yaitu, Waluya, Pangasinan, Cikeris 1, dan Cikeris 2,” katanya.
Lanjut dia,mata pencaharian warga sebagian besar bertani dan juga pelaku UMKM. Salah satu UMKM yang akan dikembangkan oleh KKN di Desa Waluya ini diantaranya Keripik Cilok di Dusun Pangasinan dan pembuatan aneka kue di Dusun Waluya.
“Tujuan KKN untuk meningkatkan perekonomian serta mempermudah pelaku UMKM yang ada di Desa Waluya untuk memperluas pemasaran produk dengan memanfaatkan teknologi,” ucapnya
Mahasiswa UBP Karawang yang terdiri dari 10 program studi ini melaksanakan program
pengembangan potensi UMKM di Desa Waluya dengan cara pemasaran yang lebih luas,menggunakan sistem Digitaliasi. Pelaksanaan program ini diawali dengan mengunjungi langsung lokasi produksi, membantu secara langsung proses pembuatan Keripik, Cilok dan Kue.
“Selanjutnya, melakukan wawancara kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang usaha
tersebut. Wawancara dilakukan hanya dengan beberapa pelaku usaha,” tambahnya.
Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan, pelaku usaha dan kelompok kami melakukan diskusi tentang pengembangan pemasaran yang akan diterapkan. Mahasiswa juga telah membuat beberapa akun media sosial untuk mulai mempromosikan produk UMKM “Keripik Cilok dan Kue” secara online. Kita memberikan pelatihan kepada pelaku usaha bagaimana cara menjual produk melalui sosial media supaya produk lebih dikenal oleh masyarakat luar.Selain pengembangan kedua UMKM ini mahasiswa juga aktif dalam beberapa kegiatan di desa Waluya diantaranya Posyandu, Kegiatan kurban, Pendidikan, Sosialiasi mengenai digitalisasi dan lainnya.
“Dengan adanya kegiatan KKN ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Waluya pada umum nya, dan dapat meningkatkan UMKM pada khusus nya,” pungkasnya.(red)