Karawang – Kanker payudara merupakan kanker terganas nomer dua bagi wanita setelah kanker leher rahim.
Pada Jumat (1/7/2022) dr.Yayuk Sri Rahayu, Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) memaparkan kanker payudara tumbuh di dalam kelenjar payudara serta di jaringan ikat payudara. Ia menambahkan ada beberapa faktor resiko. Pertama riwayat menstruasi di bawah usia 12 tahun, mengalami menopause di atas 50 tahun.
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/06/30/polres-gelorakan-budaya-siskamling-di-karawang/
Kemudian kehamilan pertama di atas 35 tahun, selanjutnya terdapat keluarga yang telah mengalami kanker payudara. Berat badan berlebihan, kebiasaan makan tinggi lemak dan kurang serat, pemakaian obat hormonal dan beberapa faktor lainnya dapat menimbulkan penyakit tersebut.
“Kanker payudara ini adalah tumor ganas yang tumbuh di kelenjar payudara. Penyebab pasti belum diketahui, tapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan wanita lebih terpapar,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mengambil langkah dengan cara melakukan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Selain itu dapat melakukan periksa payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan berdiri di depan cermin. Setelah itu dilaksanakan perabaan pada dua sisi secara berputar. Dilakukan selama satu bulan sekali.
“Masyarakat dapat melakukan GERMAS melalui pemeriksaan SADARI bisa dilakukan tiap bulan sekali setelah menstruasi,” sambungnya.
Saat ditemukan benjolan dan mengeluarkan cairan berwarna bening dan berdarah bagi wanita yang tidak menyusui diharapkan untuk langsung melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan. Kemudian cara lain yakni rajin melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari. Melaksanakan diet secara seimbang.
“Ketika ditemukan yang aneh bisa langsung mendatangi tenaga kesehatan. Kemudian kedua menghindari asap rokok dan rajin melakukan aktivitas fisik 30 menit sehari dan diet seimbang,” imbuhnya.
Saat ditemui, ia belum dapat menyampaikan data wanita yang telah terpapar penyakit kanker tersebut. Hal ini dikarenakan data yang telah ada belum diolah seluruhnya. Ia mengungkapkan pula, kanker payudara merupakan penyakit berbahaya dan terbanyak nomer dua setelah kanker leher rahim.
“Secara data kanker payudara ini nomer dua setelah kanker leher rahim. Belum begitu pas untuk memaparkan data dan kami belum bisa mengekspos,” pungkasnya.(red)