Karawang – Rapat koordinasi bidang akademik di lingkungan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) hari ini di selenggarakan di gedung serbaguna Unsika.
Wakil Rektor I bidang Akademik, Dr Kusrin mengemukakan rapat koordinasi bidang akademik menjadi suatu budaya yang akan dikembangkan mengingat nilainya sangat strategis untuk menyatukan visi dan misi.
Menurut Kursin, perguruan tinggi tidak saja mencetak sarjana yang berwawasan ke ilmuan. Tetapi harus memiliki nilai-nilai humanis yang tinggi.
BACA JUGA: https://www.faktajabar.co.id/2022/06/20/uptd-pkb-dishub-karawang-optimis-capai-396-miliar/
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/06/20/uptd-pkb-dishub-karawang-optimis-capai-396-miliar/
“Akhlakulkarimah harus menjadi konsen para dosen dan mentransfer ilmu pengetahuan. Softskill untuk para lulusan harus menjadi ketahanan untuk dimiliki di era digitalisasi yang perkembangannya cukup pesat harus dikuasasi oleh semua civitas,” katanya
Menyinggung apakah kuliah mendatang akan segera di laksanakan secara tatap muka langsung? Unsika tidak bisa memutuskan sendiri, karena harus ngikuti kebijakan nasional. Namun khusus untuk kegiatan praktek akan diupayakan tatap muka langsung.
Di bagian lain rektor Unsika, Prof. Sri Mulyani mengingatkan, kendati bidang akademik bukan satu satu bidang garapan perguruan tinggi. Namun bidang akademik sangat sentral berkaitan dengan hasil lulusan.
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/06/21/oh-ini-alasan-pemerintah-ganti-nama-kampung-budaya/
“Karena bidang akademik harus terus mencari terobosan muktahir agar lulusan didampingi menguasai bidang ilmu yang di pelajari nya juga harus kaya dengan softskill untuk memudahkan dalam persaingan dunia kerja,” ujarnya.
Lanjutnya, era digitalisasi yang memaksa fungsi manual harus lewat digital menjadi fokus akademik untuk menyiapkan lulusan yang lebih handal. Literasi masa lalu membaca dan menulis bagus cukup.
“Sekarang bergeser literasi data untuk menganalisis data digital literasi tekhnologi harus selalu update dengan kemajuan teknologi. Literasi pengalaman mengajar eksperimen mengaplikasikan teori dan praktek. Ditambahkan Mbkm sudah menjadi keharusan dan kebutuhan misi perguruan tinggi yang hasilnya tidak bisa diragukan untuk menjadikan lulusan dengan kecakapan hard skill dan soft kill,” kata dia.
literasi humanisme bahwa dalam interaksi sesama manusia di butuhkan soft kill, sehingga pada akhir nya lulusan yang di hasilkan adalah lulusan yang multidisiplin.
“Rapat koordinasi di ikuti semua pejabat struktural dan fungsional dilingkungan Unsika yang dilakukan lewat luring,” pungkasnya.(red)