Karawang – Pengamat kebijakan pemerintah, Asep Agustian, mengkritik keras adanya penamaan jembatan dinamai anggota DPRD Karawang dari politikus Gerindra Karawang, Ledeng Komarudin.
“Inikan anggaran jembatan dibangun pakai duit APBD Karawang, bukan duit pribadi Dewan Ledeng. Kenapa jembatan itu mesti dinamai jembatan Ledeng?” kata pria berkacamata yang akrab disapa Asep Kuncir (Askun), Selasa (3/5/2022).
Ketua Peradi Karawang ini menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh APBD atau APBN sah-sah saja dinamai dengan nama seseorang, tetapi biasanya orang tersebut sudah meninggal dan memiliki jasa besar terhadap negara atau daerah tersebut.
“Kalau orang tersebut sudah meninggal dan banyak jasa boleh saja dikenang sebagai penghargaan namanya digunakan,” ujarnya.
Askun meminta agar sebaiknya nama Jembatan Ledeng diubah menjadi nama pahlawan atau orang yang sudah meninggal dan berjasa di daerah tersebut dan atau juga nama jembatan itu cukup pakai nama daerah tersebut, misal Jembatan Tegalkoneng.
“Memangnya kita kekurangan nama pahlawan sehingga harus pakai nama dia,” tandasnya.
Terpisah, Ledeng Komarudin menyatakan bahwa penamaan Jembatan Ledeng berdasarkan inisiatif dari masyarakat setempat.
“Ente tanya saja kepada masyarakat Tegalkoneng. Saya tidak pernah mengakui jembatan pribadi atau milik uang pribadi. Itu uang rakyat yang salurkan lewat aspirasi. Kemauan ingin punya jembatan, alhamdulillah wasilah (perantara) dari aspirasi saya sehingga terjadi pembangunan jembatan,” pungkasnya.(rls)