Karawang – Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang menemukan ratusan karyawan positif Covid-19, 7 meninggal dunia, dan tanpa memiliki tim satgas, saat inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah perusahaan, Senin malam, 5 Juli 2021.
Sidak tersebut dilakukan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana itu, Dandim 0604 Karawang, Wakapolres Karawang, dan Kejari Karawang, serta dinas terkait, langsung menuju dua perusahaan yang dikedapati tidak melapor atas adanya kasus karyawan yang positif covid-19.
“Kami dari satgas mendapat laporan, bahwa di perusahaan ini banyak karyawannya yang terkonfirmasi positif, dan bahkan ada yang meninggal dunia, apakah itu benar?,” tanya Bupati kepada pihak perusahaan saat sidak di PT Sumi Rubber Indonesia.
Pihak perusahaan pun mengakui telah melaporkan perkembangan karyawan yang terkonfirmasi positif, tetapi tidak melaporkan adanya karyawan yang meninggal.
“Memang benar ada karyawan kami 7 orang meninggal dunia, tapi untuk laporan karyawan positif kami selalu melapor perkembangannya ke satgas di kecamatan,” kata Eddy K sebagai Ketua Satgas Covid-19 PT Sumi Rubber Indonesia, yang juga Manajer HRD.
Saat dikonfirmasi kembali, dari total 3.400 karyawan, ada 540 orang terkonfirmasi positif, dan 7 meninggal dunia.
“Total ada 3.400 karyawan, dan yang terkonfirmasi positif itu sejak awal pandemi sampai sekarang ada 540 orang, termasuk 270 positif di bulan Juni kemarin, dan 7 meninggal dunia,” kata Eddy.
Pihaknya juga mengakui, kelalaiannya, dan akan memperbaiki sesuai arahan dari Satgas Covid-19 Karawang.
“Kami memang tidak melaporkan terkait 7 karyawan yang meninggal dunia, jadi kami siap menerima arahan dari Satgas, nantinya seperti apa,” ucapnya.
Sementara itu, hasil sidak tersebut perusahaan mendapatkan Surat Peringatan (SP), dan panggilan sidang oleh Satgas Karawang pada Selasa, 6 Juli 2021.
Tidak berselang lama, 30 menit kemudian Bupati Karawang bersama rombongan menuju perusahaan kedua.
Saat sidak di perusahaan kedua, Bupati Karawang terkejut dengan kondisi perusahaan, yang tidak memiliki tim satgas covid-19. Lalu, memarahi manajemen yang hanya diwakili satu orang, bahkan Cellica juga meminta nomor telepon pemilik perusahaan, dan melakukan komunikasi video call.
Saat video call, Cellica memarahi pemilik perusahaan, dan memintanya hadir untuk panggilan sidang besok, di kantor Pemkab Karawang.
“Pokoknya bapak harus datang besok, saya tegaskan, mau habis pulang dari Amerika, mau dari Dubai, pokoknya harus datang,” tegas Cellica kepada pemilik PT Asietex Sinar Indopratam.
Selain itu, perusahaan tersebut, mendapatkan sanksi surat peringatan, dan proses hukum pidana bila tidak mengindahkan arahan dari satgas.
“Kami mendapat informasi dari Satgas Cikampek ada perusahaan, yang sepanjang sejarah selama satu tahun setengah kita silaturahmi, kita sidak ke perusahaan, kita memonitor mengevaluasi ini memang menurut saya yang terparah, bahwa perusahaan ini tidak memiliki ketua satgas covid-19 jadi tidak memiliki klinik, tidak memiliki para nakes, nggak punya dokter dan lain sebagainya,” kata Cellica saat diwawancarai usai sidak perusahaan kedua.
Bukan hanya itu, dari total 1.200 karyawan, ada sekitar 50 karyawannya yang positif, dan tidak melakukan pelaporan.
“Prokesnya pun kami tidak paham bagaimana kami masuk tidak ada pengecekan suhu dan lain sebagainya. SOP sangat tidak memenuhi syarat,” katanya.
Sementara itu, pihak PT Asietex Sinar Indopratama tidak ingin menjelaskan secara rinci apa yang dialami perusahaannya.
“Untuk yang terkonfirmasi positif sekitar 50 karyawan selama dua bulan terakhir. Dari 1200 karyawan belum ada yang meninggal. Masalah ini hanya kurang komunikasi kami dengan top manajemen aja, awalnya itu, kalau lebih jelasnya besok, yah,” tandas Rizky Andri, Supervisor HRD saat diwawancarai awak media.(cr1)