Kadishub : Penutupan Jalan di Bundaran Mal Karena Sering Macet

Karawang – Kritikan terkait penutupan bundaran depan Mal Ramayana dengan water barrier langsung mendapat respon dari Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Karawang, Arif Bijaksana.

Kepada awak media, Arif Bijaksana menjelaskan bahwa penutupan bunderan depan Mal Ramayana, lantara kerap terjadi kemacetan panjang karena dekat dengan perlintasan pintu rel Kereta Api.

“Dulu kan frekuensi kereta api sangat padat sebelum pandemi Covid-19. Sampai menimbulkan kemacetan yang sangat panjang sampai ke Pemda,” kata Arif.

Kendati demikian, meski mendapat kritikan Arif Bijaksana mengapresiasi dengan menerima hal tersebut sebagai masukan. Selanjutnya untuk menindaklanjuti itu, pihaknya akan mengkaji dengan pihak Satlantas Polres Karawang, DPUPR terkait penutupan bundaran depan Mal Ramayana.

Dilokasi terpisah, Asep Agustian menilai respon Kadishub tidak sesuai dengan harapannya. Dikatakan Askun, sapaan akrab, penjelasan orang nomor satu di Dinas Perhubungan Karawang tersebut terkesan ngawur.

“Saya sampaikan apresiasi kepada Kadishub yang sudah respon dan memberi kejelasan soal penutupan bundaran dengan Water Barrier di bundaran Mal Ramayana, kendati penjelasan yang disampaikannya nagawur dan Asbun,” ujar Askun, di kantornya, Jumat (18/6/2021).

Askun menjelaskan, dirinya mengkritisi soal pemasangan water barrier saat ini, bertepatan dengan sedang terjadinya pandemi Covid-19, bukan sebelum terjadi pandemi, seraya menimpali penjelasan Arif Bijaksana, yang menyebut, penutupan disebabkan karena kerap terjadi kemacetan akibat perlintasan Kereta Api.

“Saya bicara kan pada saat sudah terjadi Covid-19 sementara Pak AB bercerita masa lalu, saat belum terjadi Covid-19, terus apa bedanya sih, saat ini juga kereta banyak yang melintas kok, dan tidak menyebabkan kemacetan yang berarti,” jelasnya.

Lebih lanjut Askun juga menyinggung rencana Kadishub akan mengkaji kembali soal penutupan bundaran, bersama Polres dan DPUPR Kabupaten Karawang, yang menurutnya sudah tidak harus dilakukan lagi kajian.

“Untuk apa lagi dilakukan kajian, dengan mengumpulkan berbagai instansi, yang jelas saat ini yang diperlukan adalah eksekusi untuk dibukanya penutupan, agar bundaran sebagai icon kota dapat berfungsi sebagaimana mestinya,” tegasnya.(cr1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Koorpres  Tegaskan ; KAHMI Netral di Pilkada

Karawang – Pilkada Karawang akan berlangsung hitungan jari. Namun, politisasi ...