Legenda Sinden Jawa Barat Ternyata Asal Karawang. Baca Selengkapnya !

Hj Cucu Kardiah

Karawang – Nama sinden sudah tak asing lagi terdengar ditelinga kita. Semua orang pasti sudah mengetahuinya. Bahkan, sinden ternama yang sohor di wilayah Jawa Barat ini adalah sinden asal Karawang. Ia adalah Hj. Cucu Kardiah. Perempuan ini lahir di Karawang Tanggal 10 Juni 1965. Dengan alamat rumah di Kelurahan Palawad Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang.

Ia bercerita mula berkarir dalam dunia tarik suara itu. Sejak usia 9 tahun ia sudah belajar menjadi sinden.

“Mulai rekaman dalam bentuk kaset pita pada tahun 1983. Lagu Saha Anjeun yang di ciptakan dan lagukan yitu pada tahun 1987, Goresan Hate pada tahun 1997. Dua lagu tersebut yang meledak di pasaran,” kata Hj Cucu, dilansir rilis diakun Facebook BMMK Karawang.

Ia mengatakan, sejak kecil sering ikut dalam pentasan sinden. Terutama pada pentasan seni Wayang Golek. Sebab itu, ia hapal pagelaran wayang golek lantunan sinden yang pas dan yang kurang pas dalam irama.

“Hapal benar seorang dalang wayang golek yang benar memainkan wayang dan kakawen dalang,” katanya.

Ia juga pernah nonton binojakrama padalangan tingkat Jawa Barat. Duduknya dekat dengan seorang dalang yang menjadi juri. Kesalahan peserta binojakrama ian hapal, dari dalangnya, sindennya serta nayaganaya atau pemain musik gamelannya.

“Ketika selesai acara seorang dalang yang menjadi juri tersebut menanayakan ibu ini siapa dan sebagai apa, saya jawab dulunya juru kawih sinden Wayang Golek dan sinden Jaipongan. Saya yang menciptakan lagu saha anjeun dan goresan hate itu,” ungkapnya.

Pihaknya juga telah melakukan puluhan kali rekaman. Dari sekian banyak judul lagu 70 persen karangan, ia mengaku sudah lupa lagu lagunya.

“Lagu yang masih hapal adalah dosa abdi, sawangan, saha anjeun, cinta mogok dijalan, midua hate, teuteup anjeun, dan yang lainya,” tambahnya.

Pada tahun 1986 Hj.Cucu pernah mengikuti pasanggiri lagu sunda di Bandung dan menjadi juara pertama, dengan lagu Renggong Gede naek Gegot.

Ketika membuat lagu bersama dengan suaminya yang seorang Dalang Wayang Golek dan juga seorang juru Kendang yaitu H. Ato Permana. Lagu saha Anjeun versi Jaipongan juga yang jadi juru Kendangnya adalah suaminya.

Ia mengaku sedih ketika lagu lagu asli Karawang diolah atau inovasi oleh orang orang Bandung yang pintar.

“Jadi orang Karawang narurutan ka Bandung. Padahal mah urang Bandung oge ti urang dialajarna teh da,” kata Hj. Cucu dalam bahasa Sunda.

Sosok dia patut dicontoh. Sebab ia ulet dalam bekerja dan pandai memenejen keuangan. Tak pernah malu berbuat sesuatu yang penting positif dan tidak merugikan orang lain.

Ketika menjdi seorang juru kawih yang terkenal beliau sering berjualan pakaian berkeliling dari rumah ke rumah. Anggapan ia menjadi sinden itu hanya sampingan sewaktu waktu kalu kita masih laku. Alhasil dengan jerih payahnya menjadi pesinden sohor dan keuletannya, kini punya rumah makan di sekitar kota Karawang, kemudian mempunyai 4 hektar sawah, rumah yang representatif, mobil dan mempunyai weding organizer.

“Saya menjadi juru kawih sejak tahun 2010. Saya juga siap jika pemerintah Karawang di Dinas Kebudayaan bila memerlukan tenaga dan sumbang pemikiran dalam bidang kesenian dan atau Wayang Golek kapan pun, dan jangan memikirkan honor buat saya,” pungkasnya.(cim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Masa Tenang, Panwascam Telukjambe Tegaskan APK Harus Bersih !

Karawang –  Masa tenang sudah memasuki hari kedua. Namun, masih ...