Karawang – Angka pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi di Kabupaten Karawang adalah ironis daerah industri dan pertanian yang terjadi saat ini.
“Kabupaten Karawang punya APBD sekitar 4,7 triliun rupiah dan punya pabrik 1.586 PT. Ironis kalau sampai hari ini angka penganggurannya masih tinggi dan tingkat kesmiskinannya juga cukup tinggi,” ujar Ihsanudin, Anggota DPRD Jawa Barat dapil Karawang dan Purwakarta dari Fraksi Gerindra.
Ihsan mensinyalir sebelum wabah Covid-19 angka pengangguran di Kabupaten Karawang mencapai 180 ribuan.
“Angka sebanyak itu adalah lulusan sekolah,” ujarnya.
Ihsanudin menjelaskan, potensi industri yang ada di Karawang selama ini tidak dibarengi interest yang cukup dari pemimpinnya.
Karenanya ia berharap pemerintahan Karawang kedepan harus lebih serius menangani masalah pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi.
Ihsan juga menjelaskan dirinya mengapresiasi visi misi pasangan calon bupati dan wakil Karawang Ahmad Jamakhsary dan Yusni Rinzani yang punya visi lebih jelas untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Karawang.
“Saya apresiasi konsepnya Kang Jimmy-Teh Yusni yang akan menyiapkan 30-50 miliar dari APBD untuk perusahaan dengan kewajiban mengadopsi semua lulusan sekolah di Kabupaten Karawang.Tiap perusahaan setahunnya mengambil lulusan sekolah, dimana satu perusahaan setahun cukup 30 orang anak. 30 x 1.500 pabrik, satu tahun sudah 45 ribu anak tersalurkan. Satu tahun itu, kali dua tahun, kali tiga tahun dan seterusya,” tutur Ihsanudin.
Ihsanudin juga berpendapat daripada membuat BLK yang tak berfungsi mending anggaran itu diberikan kepada instruktur yang ada di pabrik-pabrik untuk mendidik dan mengambil lebih banyak tenaga kerja asal Kabupaten Karawang.
Lebih jauh Ihsan mengemukakan, masalah pengangguran dan kemiskinan harus menjad concern semua pihak.
“Karena pengangguran merupakan kondisi yang memprihatinkan dan dapat membahayakan perekonomian, maka harus dilakukan pencegahan atau paling tidak mengurangi angka pengangguran yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan kerjasama pemerintah, lembaga terkait, pengusaha, instansi dan masyarakat,” ungkapnya pula.
Dikatakan, solusi yang dilakukan agar dapat mengurangi angka pengangguran ini setiap tahunnya akan semakin sulit seriring meningkatnya para pencari kerja, kebutuhan perusahaaan, munculnya sumber daya mesin yang semakin canggih dari tahun ke tahun, kebijakan pemerintah dan hal lain yang pasti akan mempengaruhi besarnya angka pengangguran. Setiap waktu harus diperbaharui agar selalu update dengan keadaan kenyataan yang ada.
Anggota dewan asal Karawang ini mengungkapkan, ada beberapa pedoman bagaimana mengatasi angka pengangguran yang semakin tahun semakin besar jumlahnya. Antara lain membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, meningkatkan peredaran modal usaha, menempatkan pencari kerja ke tempat yang sesuai kemampuan. Dan melatih para pencari kerja untuk memiliki jiwa entrepreneur atau membuka usaha sendiri.(cr1)