KARAWANG – Masih tak terima dengan pernyataan salah seorang Komisioner Bawaslu Kabupaten Karawang, yang dinilainya telah “overlap” atau mengeluarkan pernyataan yang bukan kapasitasnya ke sejumlah media beberapa waktu lalu.
Bakal calon wakil bupati Karawang dari jalur perseorangan, Asep Agustian mengaku akan menyoroti kinerja dan penggunaan anggaran Bawaslu Karawang.
Bahkan ia sudah menginstruksikan kepada seluruh tim dan relawannya di 287 desa dari 30 Kecamatan yang saat ini masih solid untuk mengawasi kinerja Bawaslu dari tingkat desa, kecamatan bahkan sampai ke Kabupaten.
“Kita saat ini tidak lagi bicara sebagai bakal calon dalam kontelasi pilkada mendatang, tetapi sebagai warga Karawang,” kata Asep, Rabu (29/7).
Dia menegaskan pihaknya akan melakukan pengawasan kinerja dan penggunaan anggaran sebesar 23 milyar dengan melibatkan relawan yang tersebar di 30 kecamatan akan digerakan untuk mengawasi kinerja Bawaslu.
“Karena saya disorot Bawaslu, maka saya akan menyorot juga kerja mereka, Karena Bawaslu telah menyampaikan apa yang bukan menjadi kapasitasnya , dan itu alasan saya,” kata Askun sapaan akrabnya.
“Sebagai warga masyarakat saya berhak melakukan kontrol kepada penyelenggara, karena kita telah mengetahui kinerja Bawaslu seperti apa, maka kita akan awasi penggunaan anggaran Bawaslu yang besar, yang mencapai hampir Rp.23 Miliar,” tegasnya.
“Bawaslu perbaiki kinerjamu, jika tidak profesional dan proporsional maka saya akan tetap ngoceh, dan silahkan aparat penegak hukum mengambil langkah dan sikap,” tandasnya lagi.
Lebih lanjut Askun mengatakan, kinerja Bawaslu yang selalu overlap membuat pihaknya akan melakukan pengawasan kinerja dan anggaran semaksimal mungkin. Apabila ditemukan adanya pelanggaran dan penyalahgunaan anggaran harus siap menghadapi jeruji penjara.
“Ditemukan penyelewengan anggaran pilkada , siap-siap penjara menunggu,” ucapnya.
Dengan kesal Askun menuturkan, Bawaslu Karawang telah mengangkat bendera perang dengan pihaknya. Oleh karenanya ia pun akan melawan dengan mengawasi kinerja mereka melakui tim-tim sukses dan relawan.
“Bawaslu kira – kira dua hari yang lalu pengen ketemu dengan saya dengan menyuruh seseorang memfasilitasi, tapi saya tetap gak mau, yang memulai siapa ! dan untuk apa mereka minta dijembatani,” ungkapnya.
“Jawaban saya adalah, mulut mu adalah harimau mu,” pungkasnya. (red)