KARAWANG – Cristian Ari Wibowo nasibnya diujung tanduk. Dia merupakan salah seorang karyawan di PT. ADW yang mengalami kecelakaan kerja. Jari tangannya putus. Kini terancam di PHK. Padahal pengabdian ia sangat luar biasa. Hampir 10 tahun mengabdikan diri di perusahaan yang bergerak dibidang spackpart beralamat Jalan Surotokunto, Desa Warungbambu, Kecamatan Karawang Timur. Namun kesedihan menimpa Ari ketika mendengar namanya masuk dalam pemutusan hubungan kerja.
Pria yang menjadi seorang ayah dua anak ini mengaku awal masuk kerja tahun 2011 di PT ADW. Bermula dari kontrak hingga karyawan tetap. Ari mengalami kecelakaan tahun 2011 hampir merenggut nyawa, karena insiden hebat. Namun nasib berkata lain, Ari dalam keadaan baik untuk tetap menafkahi keluarganya. Tapi, kondisi Ari tidak sehebat dulu, karena insiden kecelakaan itu membuat jarinya tangan hilang.
Saat Ari terbaring kesakitan di rumah sakit, orang penting di ADW menjumpai dan keluarga Ari. Atas peristiwa itu pihak perusahaan menjanjikan Ari akan tetap bekerja, bahkan hingga ia bosan. Janji manis yang dilontarkan itu membuat keluarga Ari tersenyum, karena perwakilan perusahaan meyakinkan keluarganya.
“Ada ucapan manis dari HRD terhadap keluarga, kalau saya tetap bekerja di ADW sampai bosan,” ungkap pria yang tinggal di Dusun Kertijaya KW7 RT 09/RW15 Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat.
Namun disayangkan, ucap manis itu ternyata isapan jempol belaka. Buktinya tahun 2020 ini, Ari salah satu nama karyawan yang masuk dalam data PHK perusahaan. Hal itu mengejutkan bagi keluarga Ari, karena tulang punggung keluarga ini akan berakhir bekerja di perusahaan ADW tahun ini.
Oleh karenanya, Ari dan keluarga menagih janji dan komitmen perusahaan untuk memperkejakan ia sampai bosan, tanpa alasan.
“Kami hanya menagih komitmen dan janji pihak manajemen saat itu. Jika alasan pandemi, tapi produksi masih ada. Karyawan lain pun masih kerja,” katanya.
Jika berdalih bekerja dilain tempat bukan solusi, karena ia sudah cacat dibagian jari tangan kanan akibat jepitan alat perusahaan ADW. Pihaknya hanya mengharapkan hati nurani pimpinan ADW agar bisa kerja kembali.
“Dengan harapan bisa kerja lagi, untuk menafkahi anak dan istri,” harap Ari.
Selain ke pihak ADW sebagai pemilik kebijakan, Ari pun harapkan Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana dapat ikut campur dalam hal ini. Bupati perempuan pertama di Kota Pangkal perjuangan menggunakan perasaan akan nasib masa depan Ari.
“Ibu bupati sebagai peminpin Karawang, mungkin bisa bantu kami. Ini lebih ke hati nurani ibu,” ungkap pria yang tinggal di pinggir irigasi KW7 itu.
Sementara ini Sekretaris Disnakertrans, Teo Suryana diminta tanggapan melalui pesan WhatsApp belum memberikan penjelasan atas hal demikian.(red)