KARAWANG – Ketua LSM Lodaya, Nace Permana menduga ada muatan politis dengan penangkapan ANT (23), yang merupakan anak Sekda Karawang, Acep Jamhuri.
Pasalnya, Acep Jamhuri digadang gadang menjadi calon kuat calon pendamping Cellica dalam Pilkada yang akan di gelar akhir tahun 2020.
Dugaan tersebut diawali saat Polisi terlalu cepat mengumumkan penangkapan diluar kebiasaan yang dilakukan selama ini.
“Saya menilai ada yang janggal dengan penangkapan ini karena kepolisian begitu cepat mengumumkan kepada media usai melakukan penangkapan ini. Padahal biasanya polisi butuh waktu satu minggu atau lebih untuk pemeriksaan baru kemudian diumumkan. Ini kan malamnya ditangkap, malam itu juga di ekspose. Apalagi itu diumumkan di Polda Jabar, padahal itu hasil tangkapan Polres Karawang.” kata Ketua LSM Lodaya, Nace Permana.
Lanjut Nace, kondisi seperti itu yang akhirnya mengundang pertanyaan masyarakat Karawang apakah benar masalah ini murni karena kasus hukum atau ditunggangi kepentingan politik. Apalagi Karawang akan melakukan perhelatan Pilkada dan Acep Jamhuri merupakan kandidat kuat bakal calon yang digadang -gadang bakal mendampingi petahana Bupati Cellica Nurachadiana.
“Hasil tes urine menunjukan negatif mengkonsumsi narkoba. Tapi kenapa ini seperti sengaja di blow up dan mengundang heboh,” jelasnya.
Menurut Nace, popularitas dan elektabilitas Acep Jamhuri bisa jadi dianggap mengganggu calon lain jika nantinya maju baik sebagai balon bupati atau wakil bupati.
“Jika Acep jadi maju dalam pilkada nanti bisa jadi ada calon yang bakal tersingkir,” ujarnya.
Nace mengatakan sangat wajar jika ada pihak yang khawatir jika Acep jadi maju dalam Bursa Pilkada nanti. Oleh karena itu ‘serangan’ terhadap dirinya dipastikan akan terjadi dengan berbagai manuver politik.
“Tapi harusnya persaingan dilakukan secara elegant dan terhormat jangan main hantam kromo saja,” pungkasnya. (one)