KARAWANG – Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas’Ud Khamid, beserta Komisaris Pertamina Condro Kirono meninjau layanan SPBU di ruas tol Trans Jawa. Peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan Pertamina menjelang Idul Fitri dan Protokol The New Normal guna perlindungan pekerja dan pelanggan.
Salah satu SPBU yang dikunjungi adalah di Rest Area KM57, Karawang, Jawa Barat. Meski kondisi SPBU di rest area relatif sepi, seiring kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan mudik, namun layanan di SPBU Pelayanan Mandiri (Self service) tersebut berjalan normal.
Turut mendampingi kunjungan, General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Tengku Fernanda menjelaskan, operasional SPBU tetap berjalan dan memastikan Operator SPBU menerapkan protokol keamanan Covid-19, seperti menggunakan face shield dan sarung tangan, serta menyediakan hand sanitizer.
“Kami memaksimalkan layanan SPBU dengan penerapan protokol keamanan covid-19, sehingga masyarakat dan pekerja Pertamina dapat beraktivitas tanpa khawatir,” jelasnya.
Dia menambahkan, sebagian besar SPBU Pertamina juga telah dilengkapi dengan alat pembayaran digital non tunai (cashless). Sehingga, masyarakat memiliki opsi pembayaran yang lebih beragam, tak hanya menggunakan uang tunai.
Kesiapan Pasokan Idul Fitri
Sementara itu, menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H, MOR III juga memastikan ketersediaan LPG di masyarakat aman.
Pada wilayah Sales Area Manager Retail Kawarang, yang melingkupi Kota/Kab Bekasi, Karawang, Purwakarta, kebutuhan LPG untuk sektor rumah tangga selama Ramadan dan Idul Fitri 2020 diperkirakan turun, menjadi 1.161 Metrik Ton (MT) per hari. Sedangkan pada periode sama tahun 2019, konsumsi LPG ini mencapai 2.402 MT per hari.
Yang termasuk LPG sektor rumah tangga adalah LPG subsidi 3 kilogram (Kg), serta Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg.
Penurunan konsumsi LPG juga terjadi di wilayah Sales Area Manager Retail Cirebon, mencakup Kota/Kab Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Pada Ramadan dan Idul Fitri tahun 2020, konsumsi LPG rumah tangga mencapai 644 MT per hari, atau turun 10% dibanding konsumsi saat Ramadan dan Idul Fitri 2019, sebesar 718 MT per hari.
“Penurunan konsumsi LPG pada Ramadan dan Idul Fitri tahun 2020 diperkirakan turun karena sebagian pelaku usaha kuliner tutup dan beberapa masyarakat melakukan pulang kampung sejak awal pemberlakuan kebijakan PSBB,” terang Fernanda.
Meski keseluruhan LPG rumah tangga turun, konsumsi LPG subsidi 3 Kg menunjukkan kenaikan. Pada bulan April-Mei 2020 saat PSBB diterapkan, pemakaian LPG PSO di Karawang dan Cirebon ini naik 10% dibandingkan konsumsi normal pada Januari-Februari 2020.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, selama bulan April – 18 Mei 2020 Pertamina MOR III telah melakukan penambahan suplai LPG 3 Kg, di Karawang dan Cirebon, lebih dari 9.900 MT, atau sekitar 3,3 juta tabung.
Fernanda menambahkan, pihaknya akan selalu memantau kebutuhan LPG terutama LPG melon 3 Kg. Apabila dibutuhkan, Pertamina dapat melakukan penambahan pasokan (fakultatif) LPG sehingga kebutuhan masyarakat tetap tercukupi. (rls)