KARAWANG – Sejumlah pengurua DPP LSM NKRI Kabupaten Karawang langsung terjun menuju lokasi pembangunan Pasar Proklamasi Rengasdengklok untuk menerima beberapa laporan kegiatan dari beberapa anggota aliansi. Saat tiba dilokasi, kedatangan sejumlah pengurus DPP LSM NKRi Kabupaten Karawang langsung disambut oleh perwakilan direksi perusahaan PT Visi Indonesia Mandiri sebagai pelaksana kegiatan pembangunan.
Sigit P, sebagai salah satu pengurus DPP LSM NKRI Kabupaten Karawang mengaku sengaja langsung turun ke lokasi untuk memastikan sejumlah pengaduan dan laporan lisan dari anggota aliansi di lapangan terkait pesoalan hak dan tanggungjawab dari perusahaan pelaksana kegiatan pembangunan Pasar Proklamasi Rengasdengklok.
“Kita sudah sampaikan pada perwakilan dari perusahaan pelaksana kegiatan pembangunam pasar dibawah kendali PT VIM agar merespon laporan dari anggota aliansi yang dilibatkan dalam proses pekerjaan selama pembangunan berjalan. Bila tidak, kita dari DPP LSM NKRI akan segera bergerak dan bersurat kepada inatansi terkair,” jelas Ipung diamini Ketua DPD LSM NKRI Rengasdengklok (8/4).
Ketika dihubungi, Baraya Koko, sekjen Paguyuban Pedagang Kaki Lima Pasar Tradisional Rengasdengklok langsung merespon laporan dan informasi yang disampaikan sejumlah pengurus DPP LSM.NKRI Kabupaten Karawang terkait persoalan hak dan tanggungjawab antara anggota Aliansi dan Perusahaan pelaksanan.
“Gaji security sudah turun tadi sore. Tinggal ngambil di bank Mandiri
Besok jam 10 selesai sudah. Mantap, laporan langsung, tetapi agar lebih jelasnya silahkan temui Ketua PPKL terkait laporan lainnya,” jelasnya.
Saat dihubungi via telephone selulernya, Agung salah satu direksi perusahaan pelaksana kegiatan pembangunan Pasar Proklamasi Rengasdengklok dari PT Visi Indonesia Mandiri memastikan tanggung jawab dari pihak perusahaam terkait realisasi hubungan kerjasama antara kedua belah pihak, antara anggota aliansi dengan PT VIM diakui telah disalurkan melalui jalur Paguyuban Pedagang Kaki Lima. Hanya saja, pihak perusahaan PT VIM memnta agar anggota aliansi sedikit bersabar ketika realisasi kerjasama yang disepakati agak tersendat akibat terkendala pada tatanan teknis penyaluran dijalur perbankan.
“Kami sudah salurkan melalui. rekening tadi sore, kemungkinan baru bisa ditarik besok melalui akses bank,” terangnya. (sgt)