RS Lira Medika Lakukan Upaya Cegah Penyebaran Covid 19

KARAWANG – Virus Corona atau Covid-19 saat ini sudah menjadi pandemi di dunia, bahkan Pemerintah Pusat telah mengumumkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Sehingga direspon berbagai kalangan, termasuk Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, turut mengeluarkan surat edaran sebagai tindak lanjut pencegahan penyebaran COVID-19.

Tak ketinggalan, RS Lira Medika sebagai salah satu rumah sakit swasta yang terakreditasi paripurna KARS di Kabupaten Karawang memberlakukan beberapa ketentuan demi pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 ini. Mulai dari jam besuk yang ditiadakan, memperketat pengawasan kebersihan, hingga pemeriksaan suhu bagi seluruh pengunjung dan karyawan.

Humas RS Lira Medika Karawang, dr. Aditya mengatakan, sejauh ini pihaknya memberlakukan dua sesi jam besuk, yakni pukul 11.00 – 13.00 WIB dan pukul 17.00 – 19.00 WIB. Namun per-tanggal 17 Maret 2020 lalu hingga batas waktu yang belum ditentukan, jam besuk ini sudah ditiadakan.

“Biasanya kami selain membatasi jam besuk, juga membatasi usia. Anak sehat dibawah usia 12 tahun kami imbau untuk tidak memasuki ruang rawat inap karena rentan tertular penyakit. Kali ini semua jam besuk kami tiadakan,” ujarnya kepada Fakta Jabar, Jumat (20/3).

Adapun pasien yang sedang dirawat di RS Lira Medika, dr. Aditya menambahkan, untuk seluruh kelas perawatan hanya diperbolehkan ditunggu oleh 1 orang. Dengan catatan orang tersebut dalam keadaaan sehat, tidak sedang demam atau flu, terlebih tidak memiliki riwayat bepergian keluar negeri atau wilayah terjangkit dalam kurun waktu 14 hari kebelakang. Sedangkan pasien rawat jalan atau poliklinik, hanya boleh diantar maksimal oleh 2 orang saja. Hal ini demi mengurangi kepadatan orang di rumah sakit.

“Kami mewajibkan kepada pengunjung yang sedang dalam kondisi tidak vit seperti tubuh panas dan batuk-pilek, agar menggunakan masker, di dalam rumah sakit kami sediakan masker dan hand sanitizer serta poster cara pengunaanya. Selalu terpasang di banyak titik di RS Lira Medika. Ini demi kenyamanan bersama ya,” jelasnya.

Masih dr. Aditya menambahkan, pihaknya juga memperketat jalur keluar masuk dengan mensiagakan Petugas di pintu masuk untuk melakukan pengecekkan suhu tubuh kepada setiap orang yang memasuki atau berkunjung ke RS Lira Medika. Orang dengan suhu >38°C akan ditandai dengan ditempel stiker dan dianjurkan untuk berobat sesuai prosedur.

“Pembatasan akses pintu masuk Rumah Sakit juga dilakukan di seluruh gedung dengan menutup sebagian akses masuk,” tandasnya.

Lebih lanjut, Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) RS Lira Medika Karawang, Feri Mardianto mengatakan, akses masuk di gedung A bisa melalui pintu masuk Lobby dan IGD, pintu disamping ATM Center yang biasanya dibuka, kali ini ditutup sementara. Sedangkan di Gedung B, akses hanya melalui satu pintu lobby. Jumlah orang yang memasuki lift pun dibatasi hanya 9 orang saja.

“Kami berikan ketentuan baru untuk akses masuk rumah sakit. Kami juga menjadwalkan pembersihan fasilitas rumah sakit mulai dari kebersihan lift, toilet, kebersihan gagang pintu, memperbanyak titik penempatan hand sanitizer, hingga penyemprotan desinfektan di area publik. Jadwal kebersihan ini kami lakukan paling sedikit 3 kali per-shift setiap harinya,” paparnya.

Sementara itu, Unit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Rumah Sakit Lira Medika Karawang, Dedi Suryandi mengungkapkan, bahwa di internal RS Lira Medika sendiri telah meniadakan semua meeting, pelatihan, ataupun acara seminar dengan peserta lebih dari 20 orang. Karyawan dengan gejala demam, batuk, pilek sesegera mungkin diwajibkan melapor kepada dokter perusahaan.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan rutin temperatur atau suhu badan seluruh karyawan sejak 11 maret lalu dan ini akan terus berjalan. Bagi karyawan yang suhunya diatas normal, akan kami arahkan ke dokter,” pungkasnya.

Waspada Penyebaran Virus Corona

Di beberapa kesempatan, petugas juga memberikan edukasi hand hygiene kepada setiap pengunjung yang masuk. Seperti anggota keluarga pasien di ruang tunggu rawat inap, farmasi, kantin, serta area publik lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit yang ada di rumah sakit kepada pengunjung yang sehat tanpa mengurangi kenyamanan pengunjung dan pasien.

Virus corona memang sudah menjadi rasa kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat di seluruh belahan dunia. Merebaknya virus Corona ke beberapa negara termasuk Indonesia, telah membuat Pemerintah Indonesia mengantisipasi agar virus tersebut tidak menyebar luas. Salah satunya dengan menghimbau masyarakat agar melakukan social distancing, yakni meminimalisir kontak langsung antar manusia atau menjaga jarak tertentu. Tujuannya adalah mengurangi peluang peluang penularan.

RS Lira Medika serta seluruh rumah sakit lainnya tentu perlu ikut serta dalam menghadapi penyebaran virus ini. Salah satu cara adalah dengan memperketat pengawasan. Harapannya agar tetap bisa memberikan layanan yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat.

Layanan intensive care RS Lira Medika melayani pasien dengan kondisi kritis dari berbagai macam usia seperti keperluan Perinatologi, NICU, PICU, ICU, dan HCU. Layanan ini mengutamakan keselamatan pasien dengan tim medis yang profesional dibidangnya serta perawatan yang sudah terferifikasi dan dipimpin oleh dokter spesialis anastesi dengan sertifikasi Konsultan Intensive Care.Dengan didukung lebih dari 50 dokter spesialis dan subspesialis serta layanan penunjang seperti CT-Scan, MRI, Cathlab, EEG, Hemodialisa, Angiografi, hingga penanganan stroke dengan metode DSA, RS Lira Medika memiliki fasilitas yang lebih lengkap untuk diagnosis berbagai gangguan kesehatan. (rls/lil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Upaya Dinas Kesehatan Menurunkan Angka Kebutaan Akibat Katarak

KARAWANG- Dinas Kesehatan memiliki target 400 mata dapat di operasi ...