KARAWANG – Mandaya Hospital Karawang menggelar Seminar Kesehatan mengenal kanker pada wanita dalam rangka hari kanker sedunia, Rabu (19/2/2020) di Auditorium Mandaya Hospital Karawang Jalan Interchange Tol Karawang Barat.
Seminar untuk umum tersebut dengan narasumber ahli dibidangnya seperti dr. Fredy Lisnan Sp.OG spesialis kebidanan dan kandungan. Pihaknya menjelaskan kista ovarium dan kanker serviks. Selanjutnya narasumber kedua dr. Tjhin Sun Fu, Sp.B yang merupakan dokter spesialis bedah. Pihaknya menjelaskan deteksi dini kanker payudara.
Dijelaskan dr. Tjhin Sun Fu, spesialis bedah, untuk mengetahui deteksi dini pada kanker payudara apa yang harus dilakukan. Adalah mengenali dulu perubahan secara fisik dengan memeriksa payudara sendiri. Kanker payudara ditandai adanya benjolan. Oleh karena itu dapat diperiksa sendiri. Pemeriksaan ini dikenal dengan istilah Sadari.
Caranya langkah pertama berdiri depan cermin bandingkan payudara kanan dan diri ada perbedaan atau perubahan bentuk atau tidaknya. Kemudian warna kulit ada yang perbedaan atau tidak.
Selanjutnya bertolak pinggang di perhatikan, ada aneh atau tidak pada payudara. Dan menggunakan telapak tangan diraba dari atas ke bawah dan memutar dari luar ke dalam atau sebaliknya
“Terakhir dalam posisi tidur, dilakukan pemeriksaan yang sama. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan tujuh hari setelah menstruasi
Mengetahui deteksi dini lainnya yaitu datang ke pusat kesehatan masyarakat atau rumah sakit untuk dilakukan pemeriksanaan. Jika usia sampai dengan 45 tahun pemeriksaan bisa dengan ultrasonography (USG) payudara. Sedangkan usia diatas 45 tahun dengan mammography
“Deteksi dini untuk pada perempuan. Untuk laki-laki juga bisa kanker payudara, tapi kasusnya jarang. Kebanyakan kanker pada perempuan,” jelasnya.
Ia menyampaikan pesan untuk masyarakat cara mengetahui deteksi dini kanker payudara paling mudah ialah SADARI (periksa payudara sendiri).
Jika masih ragu dengan pemeriksaan sendiri, dapat konsultasikan ke dokter.
“Kita harus jaga pola hidup sehatd dan berimbang. Ada aktivitas fisik yang cukup , istirahat dan makanan yang berimbang,” katanya.
Kista Ovarium & Kanker Serviks
Selain itu, dr. Fredy Lisnan Sp.OG spesialis kebidanan dan kandungan, mejelaskan penyakit kista ovarium dan kanker serviks. Menurutnya, ada empat besar kanker yg menyerang wanita. Pertama kanker payudara, kedua kanker usus besar, ketiga kanker serviks dan keempat kanker ovarium. Namun dari keempat itu, kepada peserta seminar ia menjelaskan dua mengenai kanker, yaitu kanker serviks dan kanker ovarium. Apakah semua yang kita sebut kista ovarium adalah kanker? ternyata bukan. Pasalnya, di dalam kista sendiri justru kanker ovarium persentasenya kecil, yang lainnya adalah kista dengan kondisi jinak. Ada lima bagian penyabab kista, bahkan bisa lebih. Ialah kista Fungsional karena gangguan hormon, kista akibat Infesksi, kista Endrometriosis, kista Jinak dan kista Ganas.
“Penanganan kista sebagain besar dilakukan operasi, tapi kalau kista fungsional belum perlu biasanya observasi dulu. Untuk deteksi dini kista ovarium dapat lakukan USG tahunan.” jelasnya.
Lalu dokter ini menjelaskan kanker serviks, kanker mulut rahim. Itu sudah banyak terjadi, bahkan artis ibu kota pun meninggal dunia karena mengalami kanker serviks. Apa yang kita lakukan, bisa screening melalui Iva atau Pap Smear dan cek HPV DNA.
“Untuk pencegahan bisa dengan vaksin. Bagi yang sudah terkena kanker serviks terpaksa dilakukan operasi atau kemoradiasi,” ujarnya.
Lanjutnya, gejala kista memang tidak jelas. Mulai perut tidak nyaman, mulai perut membesar. Sementara jika kanker serviks itu gejalanya bisa dikatakan seribu satu muka. Artinya cukup banyak gejalanya. Bisa seperti flek-flek saja, keputihan biasa setelah dilihat ternyata kanker serviks.
“Untuk deteksi dini kanker servik utamanya lakukan dilakukan screening setahun sekali dengan IVA ataupun Pap’s smear,” saran dokter.
Masih menurutnya, sebagai pencegahan dari pola hidup cukup sulit, karena selain kista akibat infeksi, penyebab lain nya tidak terlalu berkaitan dengan pola hidup. Namun bagi kanker serviks bisa dengan pola hubungan seksual. Karena pasangan seks yang semakin banyak, itu meningkatkan risiko terkena kanker servis. Hubungan seksual dengan pasangan multiple sangat berpengaruh terhadap risiko kanker serviks. Juga perempuan yang usia muda (remaja) pada saat pertama kali melakukan hubungan seks ber risiko lebih tinggi terkena kanker serviks
“Kalau dilihat secara fisik tidak keliatan, maka harus ada pemeriksaan rutin, bahkan kadang pasien sendiri tidak mengetahui jika dirinya menderita kanker serviks. Maka perlu adanya pemeriksaan,” tambahnya.
Terakhir dr. Fredy Lisnan Sp.OG dan dr. Tjhin Sun Fu, Sp.BS berpendapat bila penyakit kanker secara keseluruhan merupakan penyakit berbahaya dan pembunuh nomor dua di dunia, setelah penyakit jantung. Perlu diketahui, Mandaya Hospital Karawang melayani, dokter spesialis bedah usus buntu tindakan laparoskopi, penanganan peritonitis, tumor jinak, seperti lipoma, fibroma, dan adenoma.Tumor atau kanker pada organ tertentu, seperti kanker payudara, kanker usus, dan kanker lambung.Hernia, cedera/luka seperti luka tusuk/robek, luka bakar.Kelainan empedu, seperti batu empedu, infeksi dan radang empedu.(cim)