Komite: SMPN I Kutawaluya Pastikan Tidak Ada Biaya Kelulusan Pada Wali Murid

KARAWANG – Wakil Ketua Komite sekolah SMPN I Kutawaluya menegaskan, pihak komite tidak pernah meminta biaya kelulusan pada orang tua murid yang mewakili lebih dari 300 peserta didik. Seperti diketahui, pihak komite menggelar rapat dalam upaya mengajak orang tua murid untuk menyikapi keperluan siswa menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer pada tahun ajaran 2020/2021.

“Tidak ada biaya apapun yang dimnta pihak sekolah SMPN I Kutawaluya untuk biaya kelulusan. Bahkan, komite sampai mencoret biaya untuk kegiatan perpisahan pada saat rapat komite digelar bersama wali murid,” ungkap Wakil Ketua Komite, Elin Hariyanto diamini anggota komite lainnya, Didi Abe dan Dama saat ditemui media.

Sebab itu, sambung Elin, wakil ketua bersama anggota komite sekolah SMPN I Kutawaluya merasa keberatan dengan pernyataan dari beberapa orang tua murid yang telah menyudutkan nama pihak komite meminta biaya untuk biaya kelulusan. Sebaliknya, pihak sekolah SMPN I Kutawaluya juga meminta pihak komite mengklarifikasi tidak ada biaya untuk kelulusan peserta didik.

“Biaya sebesar Rp.850.000,- bukan untuk biaya kelulusan, tadi pihak sekolah juga menegur pihak komite. Sebaliknya, biaya sebesar itu bukan diminta oleh pihak komite, tapi dipaparkan pada rapat komite bersama orang tua siswa untuk diketahui merupakan kebutuhan siswa mnghadapi UNBK,” jelasnya.

Sementara, Yudhi, mewakili wakil kepala sekolah dan juga kepala sekolah SMPN I Kutawaluya memaparkan pada beberapa wali murid SMPN I Kutawaluya yang secara kebetulan juga aktif selaku anggota organisasi masyarakat (Ormas) dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang. Saat berhadapan, pihak sekolah menyebut tidak pernah ada biaya kelulusan peserta didik yang diminta pada orabg tua hingga mencapai Rp.850.000,- melalui rapat komite,

“Ada pun beberapa kegiatan peserta didik kelas 9 menghadapi pra UNBK dan Ujian Nasional setelah dirumuskan melalui rapat komite terakumulasi hingga 850 ribu setelah memangkas beberapa item yang tidam diperlukan,” kata Yudhi.

Sementara, Sudar Uday Sobarna, Bendum DPP LSM Gibasjaya Karawang meminta pihak komite dan juga sekolah-sekolah yang terlibat dalam kegiatan UNBK pada tahun ajaran 2020/2021 memperhatikan serta menindaklanjuti pengaduan ormas dan LSM di wilayah Kecamatan Kutawaluya terkait kemampuan ekonomi beberapa peserta didik dari kaum yatim piatu maupun duafha. Sebaliknya, bendahara umum LSM Gibasjaya memberikan apresiasi dan acungan jempol ketika mengetahui sebanyak 17 peserta didik dari sekolah SMPN Terbuka bisa melaksanakan UNBK tanpa melibatkan partiaipasi orang tua masing masing.

“Kita paham juga dengan kekurangan fasilitas dan sarana di sekolah harus disikapi bersama antara orang tua, komite dan sekolah juga partiaipasi dari kalangan swasta,” tegas bendum membuka kedua telapak tangan. (sgt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...